Inggris Integrasikan Video Games dalam Sistem Pendidikan
Kontroversi tentang dampak yang dihasilkan video game pada para gamer memang masih berlangsung hingga saat ini. Banyak yang memberikan penilaian bahwa permainan video ini hanya akan menghasilkan konsekuensi yang buruk, khususnya bagi anak-anak. Namun tidak sedikit pula yang justru mempertimbangkannya untuk merangsang perkembangan otak dan gerak motorik. Apapun argumentasi yang diberikan, ada satu hal yang tidak bisa dibantah oleh kedua belah pihak: bahwa video game sebagian besar menghasilkan pengalaman yang menyenangkan bagi para pemainnya.
Semakin kita senang, semakin mudah otak menyerap informasi yang diberikan, semakin cepat pulalah kita belajar. Prinsip seperti inilah yang mungkin mengilhami Michael Gove, Menteri Pendidikan Inggris untuk mereformasi sistem pembelajaran konvesional yang masih diterapkan di dunia pendidikan. Gove ingin memanfaatkan video game sebagai media yang tepat untuk mengundang ketertarikan anak-anak pada proses belajar sekaligus mempercepat proses penyerapan informasi. “Akan lebih mudah bagi anak-anak untuk belajar pertambahan jika mereka melakukannya dari menghitung jumlah peluru yang perlu digunakan untuk membunuh alien”, Gove berpendapat. Ia juga menyatakan bahwa kecepatan perkembangan teknologi dan ekonomi yang ada tidak berjalan sebanding dengan perkembangan dunia anak-anak.

Lantas game seperti apa yang akan dihadirkan Gove? Mengacu pada sistem Manga High yang diperkenalkan oleh Prof. Marcus du Sautoy dari Oxford, proses belajar ini akan menggunakan sistem tugas secara online. Siswa yang berhasil mengerjakan tugas dengan baik akan mendapatkan penghargaan berupa item tertentu yang dapat digunakan di flash game terkait. Dengan sistem seperti ini, Gove berharap belajar menjadi proses yang menyenangkan bagi anak-anak. Sebuah wacana yang menarik untuk diterapkan.
Negara-negara maju sudah mulai bergerak untuk mencari solusi sistem pendidikan yang lebih pro terhadap perkembangan psikologis anak, setidaknya menjadikan belajar menjadi sebuah pengalaman yang menyenangkan. Video games menjadi solusi yang paling mudah dan efektif. Bagaimana jika hal seperti ini diterapkan di Indonesia tercinta? Selain mendukung developer software edukasi di dalam negeri, anak-anak Indonesia juga akan mendapatkan sistem pendidikan yang lebih mementingkan psikologi dibandingkan sekedar angka. Epicness!
Source: EDGE