Inovasi dan Gerakan “Hijau” Hewlett-Packard
Zaman sekarang, tampaknya semua perusahaan berlomba-lomba untuk menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan. Berbagai program inisiatif hijau dilakukan dan dipublikasikan. Produk-produk yang dihasilkan dan dijual pun memiliki feature-feature yang mendukung usaha pelestarian lingkungan. Dari dunia otomotif dengan jajaran kendaraan hybrid dan elektriknya, hingga dunia desain grafis dengan penggunaan bahan tinta. Seperti halnya Hewlett-Packard (HP) yang menghadirkan teknologi tinta latex.

Belum lama ini, HP meluncurkan printer format lebar terbaru mereka yang termasuk dalam jajaran produk DesignJet, yaitu L25500. HP DesignJet L25500 menggunakan teknologi tinta terbaru mereka yang menggabungkan bahan latex ke dalam tinta berbasis air. Menurut Shaun Shee, Business Development Manager Graphic Solutions HP, teknologi tinta latex meminimalkan penggunaan tinta tanpa mengorbankan kualitas gambar. Bahkan warna-warna yang ditampilkan tetap terlihat mencolok dan tahan lama baik untuk penggunaan di dalam maupun di luar ruangan. Oleh karena tinta ini berbasis air, bukan solvent layaknya tinta printer pada umumnya, tinta latex tidak mengeluarkan bau atau memunculkan efek samping kesehatan bagi para penggunanya.
Selain teknologi tinta latex, ada beragam upaya HP lainnya untuk tetap setia kepada inisiatif hijau mereka. Shaun Shee memaparkan fokus HP dalam menciptakan produk dengan penggunaan energi yang rendah serta bahan-bahan yang dapat didaur ulang kembali. HP juga menghadirkan daur ulang produk HP pelanggan yang sudah tidak digunakan lagi, seperti komputer, printer, bahkan baterai dan komponen lainnya. Program ini telah hadir di sekitar 60 negara di seluruh dunia. Sayangnya, Indonesia tidak termasuk di dalamnya. Shaun Shee mengatakan bahwa program seperti ini membutuhkan perencanaan yang lama dan biaya yang besar. Namun, bukan berarti Indonesia tidak menjadi sasaran program berikutnya. Jadi, mari kita tunggu bersama wujud gerakan “hijau” HP di Tanah Air!