Review Shadow of the Damned: Basmi Iblis Neraka Demi Seorang Wanita!

Jagat game sebagai sebuah industri kreatif memang tampil seolah tanpa batas. Semua hal yang dipikirkan oleh para jenius di perusahaan pengembang hampir dapat diwujudkan dengan sedikit kerja keras dan komitmen. Bukan perkara yang sulit untuk membangun sebuah plot, karakter, bahkan dunia sekalipun. Sebagian darinya bahkan mampu menghadirkan suasana penuh ketakutan dan ketegangan, tidak jarang yang justru menghadirkan kesenangan tiada tara. Di dalam Shadow of The Damned, dua dunia yang berbeda itu dilebur menjadi satu kesatuan yang memukau.
Lahir dari tangan dingin nama-nama besar di industri game, seperti Suda51, Akira Yamaoka, dan Shinji Mikami, Shadow of The Damned menjanjikan sebuah kualitas yang seharusnya luar biasa. Menggabungkan talenta-talenta luar biasa dari dunia horor dan action di dalam industri, game ini menyatukan semua ide ke dalam satu wadah. Apakah mereka mampu menghadirkan gameplay yang membuat gamer jatuh cinta dengannya? Ataukah konsep seperti ini justru menghasilkan sebuah kegagalan dan ide yang timpang?
Shadow of The Damned dikembangkan oleh developer Jepang Grasshopper Manufacture dan dirilis oleh Electronic Arts. Anda yang sudah membaca dan menyimak preview game ini sebelumnya tentu sudah memiliki sedikit gambaran tentang yang akan ditawarkan. Lantas, bagaimana kinerja keseluruhan game ini? Apakah ia pantas menyita waktu hidup Anda atau tidak? Semoga review ini bisa membantu Anda menentukan pilihan.
Plot

Pernahkah Anda membayangkan hidup sebagai seorang Demon Hunter? Anda mungkin berpikir pekerjaan seperti ini akan menyenangkan. Tampil keren dan cool dengan senjata yang siap membunuh iblis mana pun, sosok tubuh yang gagah, dan iblis yang bertekuk lutut di depan mata memang tampak menyenangkan. Namun, semua pandangan ini akan berubah seketika jika sang musuh tidak lagi menjadikan Anda sebagai target utama. Bagaimana jika para iblis hanya ingin menyakiti orang-orang yang Anda sayangi? Ketakutan inilah yang terjadi kepada Garcia Hotspur.
Garcia Hotspur adalah karakter utama di Shadow of The Damned. Pria hispanik dengan bekas luka parah di wajah ini memang memiliki reputasi yang disegani di dunia iblis, bahkan di dalam neraka sendiri. Namun, usaha Hotspur untuk sebuah dunia yang terbebas dari iblis justru menghasilkan konsekuensi yang fatal baginya. Satu-satunya wanita yang ia cintai di dunia, Paula, diculik di depan matanya sendiri. Sang Lord of Darkness, Flemming, menarik sang wanita ke dalam neraka dan menjanjikan Hostpur satu hal: bahwa sang wanita akan mengalami siksaan luar biasa tanpa kematian di dalam dunia iblis ini.

Apa yang dilakukan Hotspur? Bukannya menyerah dan mencari wanita lain yang masih tersisa banyak di dunia, ia lebih memilih mengikuti Flemming ke neraka untuk membebaskan Paula (klise!). Ditemani oleh Johnson, sang iblis pembelot, Hotspur siap untuk berperang melawan semua penghuni neraka. Apakah Hotspur akan mampu membebaskan Paula? Ataukah neraka terlalu tangguh untuknya? Plot inilah yang membangun keseluruhan Shadow of The Damned.
Horror? It’s An Action Game!

Menggabungkan neraka, sebuah dunia penuh iblis dan makhluk menyeramkan, ke dalam sebuah plot permainan tidak lantas membuat sebuah game layak mendapatkan predikat sebagai game horor. Inti dari sebuah game horor adalah kemampuannya menghadirkan ketakutan bagi mereka yang memainkannya. Di Shadow of The Damned, Anda tidak akan merasakannya sama sekali. Neraka yang Anda tuju memang menghadirkan beragam makhluk yang luar biasa aneh, namun sama sekali tidak membangkitkan atmosfer yang memadai untuk membuat ketakutan terkecil seperti rasa terkejut. Konsep tentang neraka yang diusung lebih diarahkan ke kekejaman, potongan tubuh, dan darah. Sesuatu yang sudah sering kita lihat di dunia game.


Sebagai sebuah game yang menawarkan full action, Anda otomatis harus memiliki pergerakan tangan yang cekatan untuk dapat terus hidup di Shadow of The Damned. Johnson yang merupakan sahabat karib Anda akan berubah menjadi beragam senjata yang dapat Anda gunakan untuk membasmi setiap musuh yang ada. Anda akan menemukan BONER – tipikal handgun, TEETHER – sub machine gun, MONOCUSSIONER – sejenis shotgun berkekuatan besar, dan LIGHTSHOT – untuk memecahkan puzzle dan membekukan musuh. Seperti game third person shooter lainnya, Anda dapat membidik dan mengarahkan bidikan ke beberapa titik lemah musuh untuk sebuah aksi yang efisien. Senjata yang Anda dapatkan akan semakin kuat dan bertambah fungsi seiring dengan progres game yang Anda jalankan. Beberapa bahkan mengalami perubahan nama.

Tipe musuh yang akan Anda hadapi juga akan bervariasi. Sebagian besar di antaranya hanya membutuhkan satu tembakan di kepala atau beberapa tembakan di tubuh untuk hancur. Namun, tidak sedikit Anda akan menemukan musuh-musuh yang membutuhkan trik tertentu untuk dikalahkan, yang tidak bergantung kepada kekuatan peluru semata. Tidak terlalu sulit untuk menemukan celah kelemahan yang ada karena biasanya ditandai dengan sebuah bola merah yang harus dihancurkan.

Secara garis besar, Anda tidak akan menemukan Shadow of The Damned sebagai sebuah game aksi yang terlalu sulit untuk ditaklukkan. Pertarungan musuh-musuh biasa dapat dilakukan jika Anda cukup cepat mengarahkan tembakan ke titik lemah musuh. Pertarungan BOSS yang ada di setiap chapter juga tidak banyak berbeda. Serangan yang mereka luncurkan biasanya mudah terbaca dan mudah untuk dihindari. Cara untuk mengalahkan mereka? Pelajari kelemahan yang ada, cari bagian berwarna merah yang dapat diserang, dan niscaya kemenangan sudah ada dalam genggaman.
Kegelapan Menghadang, Puzzle Sederhana Menanti
Ada dua hal yang dapat membunuh Hotspur secara perlahan-lahan: serangan musuh dan kegelapan yang melanda neraka. Serangan musuh tentu saja dapat dikalahkan dengan hantaman peluru yang berada di arsenal Anda, namun kegelapan? Butuh sedikit trik untuk mengalahkan situasi yang akan cukup membuat Anda panik ini. Jika Anda tidak menghapus kegelapan yang ada atau terlalu lama berada di dalamnya, Hotspur akan kehilangan health secara berkala dan membawanya ke kematian.

Apa yang harus dilakukan jika Hotspur terjebak di dalam kegelapan? Segera mengeksplorasi wilayah untuk menemukan sebuah kepala kambing dengan lilin-lilin di atasnya. Dengan menembakkan sebuah lightshot ke kepala tersebut, semua kegelapan akan sirna seketika. Namun, tidak jarang pula kegelapan ini justru menjadi elemen penting untuk bergerak ke chapter selanjutnya. Terkadang, ia hanya menjadi sebuah “cut-scene” yang harus dilewati dan tak jarang pula kegelapan adalah sumber utama untuk memecahkan setiap puzzle yang ada.

Mendengar kata puzzle, Anda jangan pesimis dulu. Anda tidak akan menemukan rintangan-rintangan pemutar otak yang dapat membuat frustrasi dan seketika kehilangan selera untuk meneruskan game ini. Shinji Mikami, ayah dari game survival-horror terkenal Resident Evil, tidak secara otomatis akan menghadirkan elemen permainan yang sama di dalam Shadow of The Damned. Hampir keseluruhan puzzle yang dihadirkan adalah seputar mencari kunci yang tepat untuk membuka pintu ke area selanjutnya. Cara mendapatkan kunci tersebut? Mengeksplorasi lingkungan dalam area yang cukup terbatas, menghancurkan setiap musuh, dan (TA-DA!) di sanalah biasanya sang kunci berada. Sesederhana itu.