Andal Software Akan Gunakan Model Bisnis Multi-Sided

Jika Anda bekerja di bidang HR, pasti pernah mendengar nama Andal Software. Andal Software merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri software. Perusahaan asli asal Indonesia tersebut banyak menelurkan software khusus untuk dunia enterprise, di antaranya adalah Andal PayMaster dan Andal Kharisma. Andal PayMaster merupakan software untuk perhitungan Payroll, PPh 21, dan attendance. Sedangkan Andal Kharisma aplikasi untuk HR, Payroll, PPh 21 dan attendance.
Berkat PayMaster dan Kharisma, Andal Software terus mencapai kesuksesan. Namun, menurut Indra Sosrodjojo, Direktur Andal Software, kesuksesan tersebut tidak diraih dengan mudah. Bahkan, Andal Software pernah mengalami masa keterpurukan di tahun 2002! Apa sebabnya? Menurut Sosrodjojo, Andal Software pernah salah dalam mengambil model bisnis. Saat itu, Andal Software menggunakan model bisnis Enterprise Market. Mereka menjual software akunting siap pakai langsung ke beberapa perusahaan. Namun, karena perusahaan-perusahaan tersebut memiliki sistem akuntansi yang berbeda, terpaksa Andal mengirimkan karyawannya untuk melakukan kustomisasi. Sayangnya, saking banyaknya perusahaan yang ingin melakukan kustomisasi, Andal Software tidak mampu menangani semuanya. Oleh karena itulah, Andal mulai memasuki masa keterpurukan.
Langkah apa yang diambil Indra Sosrodjojo untuk mengeluarkan Andal Software dari masa kelam tersebut? Sosrodjojo yakin, kalau mereka tetap menjual software yang sama dengan sebelumnya, Andal tidak akan keluar dari masa keterpurukan. Oleh karena itu, Sosrodjojo langsung melakukan gebrakan dengan meluncurkan beberapa software yang berbeda dari sebelumnya. Apabila sebelumnya Andal meluncurkan software khusus untuk akunting, kali ini mereka meluncurkan software payroll. Sistem payroll sebuah perusahaan biasanya tidak akan berbeda dengan perusahaan lain. Setiap tahunnya pun, peraturan pajak akan terus berubah. Dua hal tersebut menjadi dasar pertimbangan Andal untuk meluncurkan software tersebut. Ternyata benar saja, Andal mulai keluar dari masa gelapnya tersebut.
Dalam masa keterpurukannya tersebut, Andal mulai mencari model bisnis yang lebih baik. Dari hasil pencariannya tersebut, mereka menemukan model bisnis Multi Sided. Model bisnis Multi Sided telah digunakan selama ini oleh Apple melalui iTunes-nya. Awalnya, Apple berusaha keras untuk memperluas pasar gadget iOS-nya. Setelah berhasil, mereka mulai menjual aplikasi dari pihak ketiga dan juga musik melalui iTunes. Dengan kata lain, Multi Sided dapat berarti pihak perusahaan akan memperluas dulu pasarnya sehingga pihak ketiga dapat memanfaatkan pasar tersebut. Andal Software sendiri akan mulai mengaplikasikan model bisnis tersebut di software terbarunya, PayMaster 2012, yang baru akan diluncurkan dalam kurun waktu beberapa bulan ke depan.
Apakah Andal Software akan meraih keuntungan yang besar di model bisnis barunya nanti? Kita tunggu saja perkembangannya!