Anonymous Sebarkan Lebih dari 60 Data Informan Kepolisian Amerika Serikat
Tampaknya para pelaku tindak kejahatan cyber tidak mengenal kata “menyerah”. Setelah sejumlah anggota kelompok hacker Anonymous dan LulzSec yang berhasil dibekuk oleh pihak kepolisian, Anonymous enggan untuk menghentikan aksinya. Mereka justru kembali melancarkan aksi hacking-nya sebagai bentuk solidaritas terhadap anggota-anggotanya yang telah berhasil diamankan. Aksi terbaru dari kelompok hacktivist ini melibatkan penyebarluasan data rahasia sebesar 10 GB yang diberi judul “Shooting Sherrifs Saturday” atau SSS.

Data rahasia yang disebarluaskan oleh Anonymous terdiri dari 300 alamat email dari 56 kantor lembaga penegakan hukum, video dari latihan kepolisian, dan daftar informan rahasia yang jumlahnya melebihi 60 orang. Semua ini berhasil mereka dapatkan dengan membobol 70 situs lembaga penegakan hukum, khususnya yang berbasis di negara bagian Missouri, Amerika Serikat. Sebagian situs ini berhasil dibuat menjadi offline dan sebagian lainnya yang masih online telah diubah dari format PHP dinamis menjadi HTML statis.
Ini bukan pertama kalinya Anonymous membobol server dari lembaga penegakan hukum di Amerika Serikat dan tampaknya ini pun bukan terakhir kalinya. Kelompok hacktivist ini mengatakan bahwa tujuan penyebarluasan data rahasia ini dilakukan untuk mempermalukan pihak kepolisian di seluruh Amerika Serikat. Hal ini mereka rasa perlu dilakukan untuk menunjukkan sifat korup yang telah mendasari seluruh lembaga penegakan hukum, serta menyabotase kemampuan mereka untuk berkomunikasi.
Aksi SSS ini juga dikabarkan sebagai respon terhadap penangkapan salah satu anggota LulzSec yang dikenal dengan sebutan Topiary. Hacker berusia 18 tahun ini telah dibebaskan dengan jaminan, serta larangan untuk menggunakan internet, baik melalui komputer ataupun smartphone. Selain itu, aksi ini turut mempertegas pandangan Anonymous terhadap pihak pemerintahan dan korporat yang dianggap sebagai musuh yang harus terus mereka lawan.