Hands-On Review: AirLive N.Power – Fitur Melimpah dalam Tampilan Sederhana
Setelah melihat fitur-fitur yang ada di mode “Router”, kami mencoba mengubah mode operasi ke mode “AP”. Sayangnya, peralihan mode “Router” ke mode “AP” hanya bisa dilakukan dengan melalui proses “reboot”. Berdasarkan notifikasi yang muncul, proses “reboot” ini memerlukan waktu sekitar 1 menit, tetapi, pada kenyataannya, proses tersebut baru benar-benar selesai dilakukan dalam waktu sekitar 75 detik. Waktu yang bisa dikatakan cukup lama, mengingat proses “reboot” tersebut juga harus dilakukan setiap kali pengubahan pengaturan di router dilakukan, tidak hanya ketika kita mengubah mode operasi router.

Di mode “AP”, menu “Internet Settings” tidak lagi dapat ditemui. Pengaturan utama untuk mode ini seluruhnya terletak di menu “Wireless Settings”. Hampir tidak ada perbedaan dalam menu “Wireless Settings” ini ketika N.Power bekerja pada mode “Router” maupun “AP”.

Ketika beroperasi pada mode “AP”, N.Power juga akan menonaktifkan DHCP Server internalnya. Sebagai gantinya, bila fitur DHCP Server pada router pusat berada dalam keadaan aktif, maka N.Power akan meneruskan alamat IP yang dibagikan oleh router pusat ke perangkat-perangkat yang terhubung dengannya.
Beralih ke mode operasi berikutnya, “Client”. Mode operasi ini membuat N.Power menjadi “wireless client” yang dapat menyalurkan akses Internet dari suatu Wireless Access Point ke perangkat-perangkat lain yang terhubung kepadanya.


Sedangkan mode berikutnya, “WDS Bridge”, memungkinkan N.Power untuk menangani hubungan eksklusif antar Wireless Access Point. Dalam mode ini, jaringan nirkabel milik N.Power tidak akan bisa diakses oleh perangkat-perangkat lain selain Wireless Access Point yang MAC Address nya sudah tercatat dalam pengaturan WDS.


Secara keseluruhan, dari pengalaman kami mencoba keempat mode operasi N.Power, susunan menu di berbagai mode operasi dari perangkat tersebut bisa dikatakan cukup rapi. AirLive tampaknya merancang aplikasi manajemen mereka dengan banyak mempertimbangkan kenyamanan pengguna dalam melakukan konfigurasi pada N.Power.
Kesimpulan
Perangkat jaringan dengan berbagai macam kegunaan yang dilengkapi dengan aplikasi pengaturan yang cukup mudah digunakan, mungkin itulah kalimat yang bisa kami berikan untuk mendeskripsikan AirLive N.Power secara luas. Berbagai fitur yang disediakan AirLive di N.Power, mulai dari pilihan mode operasi, port USB 2.0, hingga dukungan untuk PoE mampu menjadi nilai lebih untuk perangkat tersebut. Sayangnya, AirLive tidak menyediakan adapter PoE dalam paket penjualan N.Power.

Aplikasi manajemen yang disertakan AirLive dalam N.Power juga patut mendapat apresiasi positif. Aplikasi tersebut memungkinkan berbagai macam pengaturan dilakukan untuk perangkat tersebut. Namun, banyaknya pengaturan yang bisa dilakukan tersebut tidak membuat aplikasi tersebut menjadi sulit digunakan. Hanya saja, waktu “reboot” sekitar 75 detik yang harus ditunggu setiap kali perubahan pengaturan dilakukan pada N.Power bisa jadi sedikit membuat kesal, apalagi bila kita banyak melakukan pengubahan konfigurasi.
Kelebihan:
- Dukungan untuk PoE.
- Port USB 2.0.
- Aplikasi manajemen yang lengkap dan cukup mudah digunakan.
Kekurangan:
- Waktu “reboot” yang agak lama.
- Tidak tersedia adapter PoE dalam paket penjualan.















