Belajar dari HP, RIM Siap Potong Harga Playbook!
Saat ini, kehadiran berbagai macam perangkat tablet memang sangat ramai di pasaran. Berbagai tipe dan merek serta ukuran layar yang berbeda-beda telah dihadirkan oleh para produsennya. Selain ukuran layar dan spesifikasi yang berbeda, platform yang digunakannya pun cukup beragam, mulai dari Android, iOS, QNX, dan WebOS. Namun, semua perangkat tablet yang ada di pasaran di dominasi tablet yang menggunakan sistem operasi iOS Apple dan Android.
Atas dasar itulah, Research In Motion (RIM) berencana akan melakukan langkah yang cukup berani dengan memotong harga tablet andalannya, Blackberry Playbook. Selain alasan tersebut, RIM juga melaporkan hasil penjualan tablet tersebut, dari mulai diluncurkannya perangkat tersebut hingga saat ini; tercatat hanya 360.000 unit Blackberry Playbook yang terjual.
Sebelumnya, Hewlett Packard (HP) juga pernah melakukan pemotongan harga yang sangat menggiurkan untuk perangkat tabletnya, TouchPad. HP sempat percaya diri dengan perangkatnya tersebut akan mendapatkan tempat tersendiri di pasaran karena tablet milik mereka menggunakan platform yang berbeda, WebOS. Namun, sayangnya, baru seumur jagung, perangkat tablet tersebut dijual cukup murah, yaitu USD99.
Untuk mempertahankan eksistensinya di persaingan pasar tablet, RIM pun melakukan berbagai upaya untuk meng-update tablet tersebut. Saat diluncurkan pertama kali, RIM tidak menyertakan layanan Blackberry Messanger. Namun akhirnya, RIM menyertakan layanan tersebut dan dapat digunakan oleh pengguna smartphone Blackberry yang menggunakan sistem operasi mobile Blackberry OS 6. Selain itu, RIM juga telah merancang sebuah aplikasi untuk Playbook yang nantinya akan mampu menjalankan aplikasi Android.
Saat ini, Blackberry Playbook berkapasitas 16 GB dibanderol dengan harga USD 399. Untuk yang berkapasitas 32 GB memiliki harga sekitar USD499, dan yang berkapasitas 64 GB dihargai USD 599. Untuk yang berkapasitas 16 GB, RIM memotong harga menjadi USD249. Sayangnya, pemotongan harga khusus ini baru terjadi di Kanada. Mungkinkah akan terjadi untuk kawasan Asia?