Gamer Tak Tertarik Pada Downloadable Content

Reading time:
October 23, 2011
will work for dlc

Salah satu tren di industri game yang sedang marak belakangan ini adalah hadirnya downloadable content (DLC) yang seringkali diluncurkan untuk memperkaya konten atau memperpanjang usia sebuah game yang sudah dirilis. Teknologi yang memungkinkan hal ini untuk dilakukan di konsol juga membuat fenomena ini kian marak terjadi. Jika pada masa lalu Anda bisa mendapatkan satu game secara keseluruhan sejak pertama kali membeli game tersebut, kini tidak lagi. Anda butuh mengeluarkan ekstra uang untuk dapat memperoleh karakter, plot, hingga map terbaru. Apakah semua gamer senang dengan sistem seperti ini? Kenyataannya, tidak.

EEDAR, sebuah lembaga penelitian pada industri hiburan menemukan hal ini. Dari 3500 responden yang menjadi narasumber, diperoleh hasil yang cukup mengejutkan. Bahwa 49% dari mereka ternyata tidak pernah mengakses DLC game apapun selama 12 bulan terakhir. Hal ini tentu sangat bertolak belakang dengan kondisi di tahun 2009 dan 2010 yang bisa mencapai persentase hingga 60%. Apa alasan yang mendasari “mogok” ini? Keamanan data pribadi, tidak ada kebijakan pengembalian, dan harga menjadi tiga alasan yang paling utama. Sedangkan alasan yang lain terletak pada proses yang cenderung sulit dan lama, serta tidak ada review yang dapat dijadikan acuan.

DLC kini memang menjadi salah satu pilar utama pelaku industri game untuk mengeruk keuntungan tambahan dengan usaha yang minimal. Dengan harga yang tidak terbillang murah, EEDAR sendiri memprediksikan bahwa industri game dapat memperoleh tambahan keuntungan hingga 875 juta USD, hanya dari Amerika Utara di tahun 2011 ini. Pendapatan hingga 1 Miliar USD menjadi angka yang tidak sulit dicapai pada tahun 2012 mendatang. Bagaimana dengan Indonesia? Dengan sebagian besar konsol yang telah dimodifikasi untuk memainkan game bajakan, konten online seperti ini menjadi “barang mewah” yang masih langka. Bagaimana pendapat Anda tentang DLC ini sendiri?

Source: Eurogamer

Share
Load Comments

Gadget

July 10, 2025 - 0

Fossil Hadirkan Dua Jam Tangan Kolaborasi Marvel Fantastic Four

Fossil mengumumkan hadrinya dua jam tangan eksklusif hasil kolaborasi Marvel…
June 18, 2025 - 0

Review “Singkat” Samsung Galaxy S25 Edge: Smartphone Pemicu Pro-Kontra! Sebaik/Seburuk Itu?

Ini hape yang memicu Pro-kontra.  Banyak orang, bahkan kami pun…
June 17, 2025 - 0

Review Amazfit Active 2 Square: Smartwatch “Kotak” yang Klasik, Canggih, dan Baterai Awet!

Kalian sedang cari smartwatch bentuk kotak yang canggih, baterai irit,…
June 17, 2025 - 0

Review Huawei nova 13 Pro: Kamera Selfie Terbaik, Desain Keren!

Huawei nova akhirnya balik lagi ke Indonesia! Ini adalah smartphone…

Laptop

September 19, 2025 - 0

Review Lenovo Legion 5 (15AKP10): Laptop Gaming Performa Kencang Cocok Buat Kerja

Ini adalah Laptop Gaming Copilot+ PC pertama dari Lenovo! Prosesornya…
September 14, 2025 - 0

Rekomendasi Laptop Gaming Rp 10-15 Juta 2025 (September)

Untuk kebutuhan kerja yang berat, biasanya kita butuh laptop yang…
September 9, 2025 - 0

Review Luxia Pro Ultra 5: Laptop Polytron Cantik dan Kencang!

Polytron jualan laptop? Iya, kalian ga salah denger, karena yang…
September 8, 2025 - 0

Review Axioo Pongo Monster X (2025): Laptop Gaming Lokal Paling Kencang?!

Siapa bilang tak ada Laptop Gaming RTX 5090 dari merk…

Gaming

September 19, 2025 - 0

Rumor: Assassin’s Creed Black Flag Remake Akan Gunakan Elemen RPG

Kabar burung baru mengenai Assassin's Creed Black Flag Remake kembali…
September 19, 2025 - 0

Counter-Strike 2 Akali Aturan Loot Box Eropa Dengan Microtransaction Baru

Guna menaati aturan loot box di Eropa dan tetap hasilkan…
September 19, 2025 - 0

Rumor: Microsoft Flight Simulator 2024 Rilis di PS5 Pada Akhir Tahun 2025

Microsoft Flight Simulator 2024 dikabarkan tidak lama lagi akan rilis…
September 19, 2025 - 0

EA Sports FC 26 Alami Masalah Error Ketika Early Access Dimulai

Gamer yang telah membayar mahal untuk kesempatan early access di…