Review Gears of Wars 3: Penutup Trilogi yang Sempurna!
Bigger Enemies, Bigger Gun!

Menjadikan Lambent sebagai ras utama yang harus dihadapi oleh manusia berarti membuka kesempatan yang lebih besar bagi EPIC untuk menciptakan beragam ras monster yang baru. Percayalah, mereka tidak akan menambahkan lebih banyak monster kecil untuk menghibur Anda. Semakin besar, semakin baik bukan? Anda akan menemukan varian Lambent yang tidak hanya sekadar memiliki ukuran dua kali tubuh Marcus Fenix, tetapi juga dibekali dengan berbagai senjata mematikan yang belum ada sebelumnya. Lemparan api, tubuh yang memanjang secara tiba-tiba yang mampu meninggalkan potongan tubuh berbahaya, hingga yang tak dapat ditembus peluru dihadirkan di sini. Untungnya dengan sedikit kerja keras dan stok peluru Lancer dan Hammerburst yang cukup, semua masalah ini dapat teratasi. Namun, masalah lain muncul ketika musuh yang datang tidak hanya dua kali besar Marcus Fenix, tetapi 10 hingga 100 kali lebih besar.


Anda akan menemukan varian monster seperti ini di beberapa titik permainan di Gears of Wars 3. Salah satu yang paling brutal adalah Leviathan yang memiliki ukuran sebesar gunung. Menembaknya dengan sebuah Lancer tentu hanya akan memberikan sensasi geli nan lucu. Untungnya, ada beberapa varian senjata baru yang hadir dengan kemampuan serangan yang lebih destruktif. Senjata yang tidak hanya digenggam dengan tangan, tetapi juga dikenakan secara langsung. Di Gears of Wars 3, untuk pertama kalinya – SilverBack – sebuah konsep mecha suit diperkenalkan. Anda akan sedikit banyak tertolong melawan Leviathan dengan suit ini. Selama perjalanan melintasi udara dan laut untuk menuju Azura, Anda juga akan ditemani dengan berbagai senjata mounting yang didesain untuk menghancurkan musuh-musuh besar. Anda akan merasakan sensasi perang dramatis dan epik dari senjata-senjata ini.
Perubahan Terrain yang Signifikan

Selama ini, Gears of Wars selalu dikenal dengan beragam konsep terrain yang sebagian besar bertema gelap, seperti gua atau pertempuran malam, mengikuti habit Locust yang berasal dari dunia yang sama. Selain itu, Anda akan menemukan kota-kota yang hancur berantakan dengan tanpa tanda kehidupan sama sekali selain para anggota COG. Namun di Gears of War 3, semuanya berubah 180 derajat. Anda akan menemukan perubahan terrain dan wilayah pertempuran yang signifikan di seri terbaru ini, menghadirkan pengalaman perang yang berbeda.
Kini Marcus Fenix dan anggota timnya lebih sering beroperasi dan berperang di siang hari yang cerah dan di dataran yang lebih terbuka. Alasan di baliknya? Karena Locust sendiri kini memang beroperasi di permukaan Sera setelah tenggelamnya Jacinto. Sang musuh utama – Lambent juga sudah menginvasi Sera secara terbuka, memungkinkan skenario perang seperti ini untuk terjadi. Satu hal yang pasti, semua terrain ini mampu ditampilkan dengan visualisasi penuh detail yang pantas untuk diacungi dua jempol besar. Usaha EPIC untuk menyorot The Stranded – kelompok resistance yang tak percaya lagi dengan COG – membuat kondisi Sera jauh lebih hidup. Setidaknya cukup untuk meninggalkan kesan bahwa manusia masih cukup mampu untuk membangun masa depannya kembali.
Apakah Carmine akan Hidup Atau Mati?

Jika Anda membicarakan karakter GOW yang lebih terkenal selain Marcus Fenix dan Dom, Carmine pantas menjadi yang paling populer. Keluarga yang terdiri dari tiga anak laki-laki ini: Anhony Carmine, Benjamin Carmine, dan Clayton Carmine adalah anggota COG dan selalu bersanding dan bertempur bersama dengan Marcus Fenix. Mereka memang tidak memegang peran yang signifikan dalam perang melawan Locust, namun drama yang dihadirkan oleh keluarga ini menjadi nilai tersendiri bagi seri Gears of Wars.
Bagi Anda yang belum tahu, Carmine selalu tampil menjadi cameo di setiap seri Gears of Wars. Dengan helmnya yang unik dan gayanya memperkenalkan diri, ia selalu tampil sebagai prajurit kacangan yang miskin pengalaman. Sebagai keluarga dengan hanya tiga anak laki-laki dan semuanya pergi berperang, kelanjutan generasi keluarga ini seolah tak lagi memiliki harapan. Nasib yang mengenaskan terjadi kepada dua Carmine di dua seri awal Gow. Anthony Carmine tewas di tangan sniper Locust di House of Sovereign – GOW pertama. Adik bungsunya, Benjamin Carmine, tewas dengan sebuah lubang besar di dada akibat cairan asam Riftworm di GOW 2. Kini giliran sang kakak tertua, Clayton Carmine, yang akan menghadapi nasibnya.
Apakah Carmine di GOW 3 akan mati mengenaskan seperti saudaranya dan mengakhiri tali keluarga Carmine? Atau ia akan dapat bertahan hidup hingga akhir? Nasib hidup dan matinya Carmine juga menjadi salah satu elemen yang cukup menarik untuk disimak di Gears of Wars 3.