Hands-On Review: Buffalo AirStation WZR-HP-G450H – Wireless Router dengan Penampilan Garang
Beralih ke menu “Security”. Menu ini berisi opsi-opsi keamanan seperti firewall dan IP Filter yang berguna untuk melindungi perangkat-perangkat yang berada di belakang router dari tipe-tipe serangan tertentu.


Menu selanjutnya yang kami jelajahi adalah “LAN Config”. Menu ini berisi beberapa pengaturan untuk arus paket data baik di jaringan lokal maupun antara jaringan lokal ke Internet.



Menu “NAS” yang kami jelajahi berikutnya berisi berbagai opsi untuk mengatur fungsi storage yang terpasang ke port USB dari WZR-HP-G450H.


Selanjutnya, kami beralih ke menu “Admin Config” yang berisi berbagai opsi pengaturan untuk fitur-fitur yang berkaitan dengan administrasi router.


Menu terakhir yang ada di tool manajemen berbasis web WZR-HP-G450H adalah “Diagnostic” yang berisi berbagai fitur monitoring jaringan yang diatur oleh perangkat.

Setelah beberapa lama mencoba berbagai opsi pengaturan yang ada di WZR-HP-G450H, kami menemukan hal kecil lain yang ternyata cukup mengganggu penggunaan perangkat tersebut. Ketika kami mencoba mengubah beberapa opsi pengaturan dengan menggunakan notebook yang terhubung ke WZR-HP-G450H melalui WLAN, kami sering mendapati bahwa notebook yang kami gunakan sering kali tidak bisa kembali terhubung ke router setelah router melakukan restart untuk mengaplikasikan pengaturan baru yang kami terapkan, terlepas dari pengaturan yang kami lakukan tersebut terkait dengan fungsi wireless atau tidak. Hal tersebut tidak kami temui saat melakukan pengaturan dengan menghubungkan notebook secara langsung menggunakan kabel Ethernet, tetapi perangkat lain yang terhubung ke router terkadang mengalami gangguan yang sama setelah router melakukan restart.

Setelah puas mencoba firmware standar WZR-HP-G450H, kami mulai mempersiapkan penggantian firmware asli (“User Friendly Firmware”) ke custom firmware berbasis DD-WRT yang disebut sebagai “Professional Firmware” oleh Buffalo.