The Darkest Hour: Invasi Alien Tak Terlihat

Reading time:
January 3, 2012

Jika Anda penasaran dengan kondisi belahan bumi lainnya saat terjadi invasi alien di Amerika dalam film Battle: Los Angeles, mungkin film ini bisa menjawab rasa penasaran Anda. Sang sutradara, Chris Gorak, memusatkan peristiwa kedatangan alien ke bumi di Rusia dan cara mereka menghancurkan bekas negara adidaya tersebut.

The Darkest Hour Theatrical Poster

The Darkest Hour mengisahkan perjuangan empat remaja Amerika yang sedang berada di Moskow—dengan tujuan yang berbeda-beda. Sebuah aurora dan ratusan sinar muncul dari langit yang kemudian bergerak ke seluruh penjuru arah dan memusnahkan setiap manusia yang ada. Sean (Emile Hirsch), Ben (Max Minghella), Natalie (Olivia Thrilby), Anne (Rachael Taylor), dan Skyler (Joel Kinnaman) berhasil menyelamatkan diri dengan bersembunyi di dapur sebuah klab. Beberapa hari kemudian, mereka memutuskan untuk keluar dari persembunyian dan menemukan Moskow menjadi kota mati. Misi mereka saat itu hanyalah bertahan hidup selama mungkin dan mencari cara untuk bisa keluar dari Moskow dan kembali ke negara asal mereka.

the darkest hour featured image

Banyak Kelemahan di Sana-Sini

Film ini memiliki potensi untuk menjadi sebuah film sci-fi yang berkualitas. Namun, banyak kesalahan yang dilakukan sehingga membuat film ini terlihat “sangat nanggung” dan di bawah harapan semua orang. Ide mengenai kedatangan alien dengan tameng tak terlihat yang membuat mereka sulit dikalahkan sangatlah keren. Sebuah ide yang orisinal dan fresh. Alasan kedatangan alien-alien tersebut pun sangat masuk akal. Namun, sayangnya, lebih banyak bagian yang cacat yang membuat film ini menjadi mengecewakan.

Film ini dikemas dengan plot yang sangat lemah. Semuanya seakan dipaksakan dengan alasan yang kurang rapi hanya karena sang sutradara menginginkan film ini terpusat di Moskow. Selain itu, seluruh karakter yang ada tidak mengalami pengembangan yang sesuai sehingga penonton tidak bisa merasakan eksistensi mereka. Akting para pemainnya juga bisa dikatakan payah—kecuali akting Emile Hirsch yang lebih baik ketimbang pemeran lainnya.

the darkest hour movie

Film ini dimulai dengan kelogisan yang lemah dan diakhiri dengan ketanggungan yang sungguh tidak memuaskan penontonnya. Saya tidak tahu apakah film ini memang direncanakan untuk memiliki sekuel atau sang sutradara memiliki alasan lain dalam memutuskan akhir dari film ini. Durasi film yang tidak sampai 100 menit juga membuat film ini terasa dangkal dan datar. Bagaimana bisa Chris Gorak membuat film thriller-sci fi dengan durasi film animasi/komedi? He must be kidding!

Film ini tidak lebih baik dari Battle: Los Angeles. Bahkan, film ini menyajikan aksi yang jauh lebih sedikit. Walau begitu, film yang rilis tepat Natal tahun lalu ini sempat duduk di peringkat ke-9 tangga box office di minggu pertama penayangannya di Amerika dengan penghasilan sebesar US$3 juta. Sebenarnya itu bukan pemasukan yang berarti mengingat modal awal untuk pembuatan ini mencapai US$30 juta.

Di Amerika dan Rusia, film ini dirilis dalam format 2D dan 3D. Di Indonesia, film ini hanya tersedia dalam format 2D-nya saja. Menurut saya, itu sebuah nilai plus karena sungguh akan sangat merugikan jika Anda membayar cukup mahal hanya untuk menyaksikan film dengan banyak kelemahan di sana-sini.

Penasaran dengan film ini? Jika boleh saya sarankan, silakan bersabar menunggu DVD-nya rilis karena film ini tidak akan memberikan banyak penghiburan untuk Anda.

Tanggal rilis:
25 Desember 2011 (Amerika Serikat)

Genre:
Thriller-sci fi

Durasi:
89 menit

Sutradara:
Chris Gorak

Pemain:
Emile Hirsch, Olivia Thrilby, Max Minghella, Rachael Taylor, Joel Kinnaman

Studio:
Regency Enterprises

Share
Load Comments

Gadget

October 19, 2025 - 0

Review Infinix GT 30: Smartphone Gaming Padahal Aslinya All-Rounder!

Ini adalah Infinix GT 30! Ya, hape ini adalah versi…
July 10, 2025 - 0

Fossil Hadirkan Dua Jam Tangan Kolaborasi Marvel Fantastic Four

Fossil mengumumkan hadrinya dua jam tangan eksklusif hasil kolaborasi Marvel…
June 18, 2025 - 0

Review “Singkat” Samsung Galaxy S25 Edge: Smartphone Pemicu Pro-Kontra! Sebaik/Seburuk Itu?

Ini hape yang memicu Pro-kontra.  Banyak orang, bahkan kami pun…
June 17, 2025 - 0

Review Amazfit Active 2 Square: Smartwatch “Kotak” yang Klasik, Canggih, dan Baterai Awet!

Kalian sedang cari smartwatch bentuk kotak yang canggih, baterai irit,…

Laptop

November 8, 2025 - 0

Review Axioo Hype-R X8 OLED: Laptop AMD Ryzen PRO Rp 8 Jutaan

Setelah sebelumnya menggunakan prosesor Intel, Laptop Axioo Hype-R kini hadir…
November 7, 2025 - 0

Review Acer Swift Go 14 AI (2025): Desain Cantik, Layar Mewah, Baterai Tahan Seharian!

Ini adalah laptop yang cocok banget diajak kerja outdoor. Karena…
November 4, 2025 - 0

Seri Mengenal Laptop Gaming feat. HP – Part 4: Ini Rahasia Kenapa Performa Laptop Gaming Lebih Kencang!

Kita semua tahu Laptop Gaming itu bisa kencang karena menggunakan…
October 28, 2025 - 0

Review Acer Nitro V 15 (2025): Laptop RTX 5050 Ternyata Sekencang Ini!

Ini Laptop Gaming terjangkau dari Acer dengan GPU RTX 50…

Gaming

November 18, 2025 - 0

Developer Cities: Skylines Diganti, Pastikan Pengembangan Terus Berjalan

Setelah 15 tahun membesarkan franchise Cities, Colossal Order diganti dengan…
November 18, 2025 - 0

Penggunaan AI di Black Ops 7 Dapat Perhatian Dari Anggota Kongres AS

Kontroversi penggunaan AI di pembuatan aset Black Ops 7 makin…
November 18, 2025 - 0

Star Citizen Dekati Pendanaan $1 Miliar & Masih Berstatus Alpha

Setelah 13 tahun pengembangan dan kumpulkan dana hampir $900 juta,…
November 18, 2025 - 0

Escape from Tarkov Beri Level Requirement Untuk Flea Market

Escape from Tarkov mengunci akses ke fitur favorit pemain, Flea…