Extreme Overclocking AMD dengan ASUS Crosshair V Formula

Pembaca setia Jagat Review tentunya masih ingat dengan review ASUS Crosshair V Formula yang kami sajikan beberapa bulan sebelumnya, bukan? Pada review tersebut, kami cukup kagum akan berbagai overclocking enhancementyang diberikan ASUS kepada board yang satu ini. Melihat opsi dan fitur pendukung overclockingnya, kami bahkan berani mengatakan bahwa motherboard ini adalah salah satu motherboard 990FX terbaik untuk overclocking. Sayangnya, hampir semua fitur overclocking yang ada pada board ini baru ‘terasa’ manfaatnya saat melakukan extreme overclocking dengan extreme cooling, seperti LN2. Maka dari itu, pada artikel kali ini kami akan menyajikan pengujian lengkap pada ASUS Crosshair V Formula, dengan extreme cooling tentunya!
Lingkup Pengujian

Serangkaian test yang kami lakukan berikut ini difokuskan kepada kemampuan extreme overclocking dari ASUS Crosshair V Formula, jadi kami tidak akan membahas hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan extreme overclocking, seperti : performa pada gaming, power consumption, dan sebagainya. Semua itu sudah pernah kami bahas pada review ASUS Crosshair V Formula sebelumnya. Di sini, ruang lingkup pengujian kami ada pada:
- Pembahasan fitur-fitur pendukung overclocking yang ada pada ASUS Crosshair V Formula
- BIOS Settings saat melakukan extreme overclocking.
- Pengujian berbagai macam CPU AMD pada berbagai skenario extreme overclocking, difokuskan kepada benchmark yang lebih mengutamakan kinerja CPU dan memori, terkadang disebut juga benchmark 2D.
Test Setup
Biasanya, pengujian extreme overclocking pada sebuah motherboard dilakukan menggunakan satu macam setup saja, satu macam CPU/satu set memori, tapi kami sudah berniat untuk menyajikan sebuah tes extreme overclocking dengan berbagai macam CPU dan lebih dari satu set memori. Peralatan yang kami gunakan untuk pengujian ini adalah :

CPU
AMD Phenom II X4 970 BE ‘Deneb’ AMD Phenom II X4 960T BE (unlocked to 6 Core) ‘zosma’ AMD Phenom II 1100T BE ‘Thuban’ AMD FX-8120 ‘Zambezi’ AMD FX-8150 ‘Zambezi’
Motherboard
3 x ASUS Crosshair V Formula
Memori
Corsair Dominator GT 2000C8 2×2 GB (Elpida Hyper IC) Corsair Dominator GT 2133C9 2x2GB G.Skill Perfect Storm 2200C8 2 x2 GB (Elipda Hyper IC) Apacer ARES 2400C9 2x2GB Kingston HyperX Genesis Grey 2133C9 2x2GB Kingston HyperX T1 2333C9 3x 1GB
Storage
Corsair Force GT 120GB Western Digital Raptor 600GB
Power Supply
Corsair Professional Series Gold AX1200

Cooling
200L Liquid Nitrogen(LN2)
K|ngp|n Dragon F1 Dark CPU LN2 Pot
K|ngp|n Dragon F1 Nickel CPU LN2 Pot
K|ngp|n Dominance RAM LN2 Pot
OS
Windows XP SP3 32-bit
Melihat dari jumlah test setup-nya saja, ini adalah salah satu test yang pastinya memakan waktu. Untungnya, kali ini semua anggota tim inti JagatReview OC team ikut ambil bagian (saya, Hendra Masli, dan Alva Jonathan), sehingga semua pengujian bisa berlangsung sebagaimana yang direncanakan. Tidak lupa juga, kami mendapat bantuan dari dua rekan kami dari BNCC (Bina Nusantara Computer Club) – Dendy dan Jesse, untuk membantu melengkapi pengambilan data pada pengujian ini.

Benchmarks

Seperti yang kami utarakan diatas, semua pengujian kali ini difokuskan kepada praktik overclock ekstrim, maka dari itu semua aplikasi benchmark yang kami lakukan juga merupakan benchmark yang cukup sering digunakan oleh para extreme overclocker. Benchmark tersebut adalah:
- Highest CPU Frequency (CPU-Z Suicide CPU clock)
- Highest Memory Frequency (CPU-Z Suicide Memory Clock)
- SuperPI 1.5 32M
- Wprime 32M
SuperPI 32M menguji performa CPU (single-thread) dan juga performa memori. Sedangkan test wprime 32M menguji performa CPU multi threaded dan juga merupakan test yang ‘menyiksa’ VRM pada motherboard. Kedua test lainnya (Suicide CPU & Memory Clock) akan menguji apakah motherboard yang diuji bisa memberikan opsi tuning yang cukup untuk memaksa clock CPU dan memory yang digunakan untuk mencapai clock maksimalnya. Jadi, tampaknya pengujian ke-4 variabel ini sudah cukup mencerminkan berbagai aspek overclocking pada CPU AMD.