Selain menggunakan spesifikasi non-reference, Palit GTX 680 JetStream hadir dengan sistem pendingin non-reference. Tidak hanya di kemasan produk, penampilan graphics card ini juga terlihat begitu elegan dengan kombinasi warna hitam dan emas.
Sistem pendingin Palit GTX 680 JetStream membuat graphics card ini memiliki ketebalan sebesar 2,5 slot. Dengan ketebalan seperti ini, diperlukan motherboard yang memberikan jarak slot PCIe yang lebar jika ingin menggunakan graphics card ini di konfigurasi multi-GPU.
Empat buah heatpipe tembaga mengalirkan panas dari chip GPU menuju sirip-sirip aluminium. Sisi atas PCB juga dilengkapi komponen metal untuk memaksimalkan proses pendinginan komponen seperti chip memori.
Panas yang terkumpul di sisrip-sirip dan komponen metal akan dilepaskan ke udara dengan bantuan tiga buah kipas bernama Turbofan Blade. Tiga buah kipas ini memiliki diameter berbeda di mana kipas tengah memiliki diameter sebesar 90 mm dan dua kipas lainnya memiliki diameter sebesar 80 mm.
Selain memiliki ukuran lebih besar, kipas tengah juga dilengkapi lampu LED berwarna biru.
Apakah sistem pendingin pada Palit GTX 680 JetStream memiliki performa lebih baik dibandingkan sistem pendingin reference NVIDIA GTX 680? Mari kita lihat hasilnya di bawah ini.
NVIDIA GTX 680
Full-load: 80°C (fan speed: Auto @58%)
Idle: 36°C (fan speed: Auto @30%)
PALIT GTX 680 JETSTREAM
Full-load: 75°C (fan speed: Auto @50%)
Idle: 31°C (fan speed: Auto @30%)
Temperatur kerja Palit GTX 680 JetStream 5°C lebih rendah dibandingkan GTX 680 reference.
Jika NVIDIA GTX 680 menggunakan konektor daya PCIe 2x 6-pin, Palit GTX 680 JetStream menggunakan konektor daya 8-pin + 6-pin.
Konektor PCI Express x16 generasi ketiga menyediakan jalur data dua kali lipat lebih besar dibandingkan generasi sebelumnya.
Dua buah konektor SLI untuk menjalankan konfigurasi multi-GPU dengan menggunakan hingga empat buah graphics card.
Sisi bawah PCB memperlihatkan Palit telah melakukan perombakan di desain dan penempatan komponen di PCB.