BlackBerry 10 Jam World Tour: Langkah RIM Merangkul Pengembang Aplikasi Lokal

Melihat rangkaian berita buruk seputar RIM, tidak aneh jika ada yang berasumsi bahwa perusahaan dari Kanada tersebut akan gulung tikar. Namun, inovasi terbaru RIM, berupa BlackBerry 10, tampaknya dapat memberi napas kehidupan baru di pasar perangkat mobile. Hal ini terlihat dari antusiasme masyarakat (setidaknya di Indonesia) terhadap kehadiran platform tersebut.
Sebanyak 350 pengembang aplikasi lokal berkumpul di acara bertajuk “BlackBerry 10 Jam World Tour” yang digelar di Hotel J.W.Marriott, Jakarta, pada hari Selasa (10/7). Sarim Aziz, Team Lead Developer Relations di RIM APAC, mengatakan bahwa 250 kursi pengembang yang disediakan habis hanya dalam waktu enam jam. Melihat antusias pengembang aplikasi di Indonesia, RIM pun menambahkan 100 kursi yang ludes dalam waktu tiga jam.
Alec Saunders, VP Developer Relations di RIM, menjelaskan bahwa acara tersebut diadakan untuk mendekati dan memfasilitasi komunitas pengembang di Indonesia dalam mempersiapkan aplokasi menjelang peluncuran BlackBerry 10. “RIM akan menginvestasikan lebih dari USD100 juta bagi pengembangan aplikasi BlackBerry 10,” ujar Alec dalam presentasinya.
Untuk membantu para pengembang, RIM akan membagikan perangkat BlackBerry 10 Dev Alpha kepada peserta terpilih. Dengan begitu, para pengembang dapat memastikan aplikasi mereka siap dan tersedia untuk pelanggan ketika perangkat BlackBerry 10 pertama diluncurkan.
Alec mengingatkan bahwa BlackBerry 10 tidak dibangun berdasarkan versi sistem operasi BlackBerry terdahulu, melainkan dibangun di atas platform QNX yang diakuisisi RIM pada tahun 2008 silam. Penggunaan platform tersebut diharapkan dapat mendukung perangkat dengan performa multitask dan ketahanan yang mumpuni.
Setelah acara di Jakarta, BlackBerry 10 Jam World Tour akan berlanjut ke Sidney, Australia, tepatnya pada tanggal 12 Juli 2012. BlackBerry 10 Jam World Tour akan berlangsung di 26 negara di empat benua.