WREX: “Lengan Ajaib” Hasil Teknologi 3D Printing
Teknologi robotik semakin menunjukkan perannya dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya mewujudkan impian para gamer dan pencinta anime atau menyediakan koneksi internet di daerah-daerah berbahaya, teknologi serupa mampu menjadi akhir yang membahagiakan bagi seseorang, seperti kisah seorang anak bernama Emma Lavelle.

Emma adalah seorang anak berusia dua tahun yang mengidap arthrogryposis multiplex congenita. Terdengar familiar? (Tentu Tidak!) Kondisi medis tersebut memengaruhi kekuatan otot dan fungsi motorik pengidapnya sehingga selama hidupnya Emma tidak cukup kuat untuk mengangkat tangannya sendiri.
Kondisi tersebut berubah dengan hadirnya WREX, sebuah rangka exoskeleton yang terbuat dari batang logam berengsel dan karet penahan. Emma menyebut exoskeleton tersebut sebagai lengan ajaibnya, karena untuk pertama kalinya dalam dua tahun hidupnya, Emma dapat menggerakkan lengannya dan menggunakannya untuk berkegiatan.
Sayangnya, struktur awal WREX memiliki bobot yang terlalu berat untuk tubuh Emma yang hanya berbobot 25 pon atau sekitar 11 kg. Untuk menjawab masalah tersebut, para pengembang WREX bersandar kepada teknologi 3D printing dari Stratasys, serta menghasilkan exoskeleton berbahan plastik ABS yang lebih ringan dan kokoh. WREX hasil cetakan printer 3D tersebut dirancang seperti jaket sehingga dapat dengan mudah dikenakan oleh Emma.

Kehadiran WREX menunjukkan potensi penggunaan teknologi robotik dan exoskeleton dalam dunia medis. Pengaplikasian teknologi tersebut dengan menggunakan bahan plastik ABS dan printer 3D pun menyajikan struktur yang kokoh, serta mudah dibongkar-pasang ketika terjadi kerusakan.