Review Corsair Dominator Platinum 2133Mhz 16GB Kit: Speed Meets Elegance
Stability
Memori yang cepat tapi tidak stabil tentunya bukan hal yang Anda inginkan. Kami juga berpikir hal yang sama, sehingga kami menyertakan pengujian stabilitas memori dengan menjalankan aplikasi LinX 0.6.4. Program ini bertujuan untuk menguji stabilitas PC dengan cara ‘menyiksa’ CPU dan sistem memori kita dengan perhitungan floating-point yang rumit. Kami menjalankan tes ini dengan selama kurang lebih 3 – 5 loop, dan men-setting RAM Usage ke maksimal, supaya semua area dari RAM yang tersisa bisa diuji.
Note : Definisi ‘stabil’ disini adalah berbasiskan pengujian internal kami, dimana jika ada suatu RAM kit melewati 3-5 loop tes LinX ini, maka RAM tersebut cukup stabil untuk dipakai sehari-hari. Setiap user memiliki definisi kestabilan yang berbeda-beda, ada yang menggunakan SuperPi 32M, ada yang ‘memaksa’ sistemnya menjalankan Linx selama 4-6 jam, ada yang menggunakan MemTest86+, dan lain sebagainya.

Seperti semua memori yang datang ke lab kami, Corsair Dominator Platinum bisa menjalankan uji kestabilan LinX (seperti yang terlihat ada screenshot diatas), hanya saja ada sedikit catatan dari kami: Ada beberapa kombinasi CPU dan Motherboard tertentu kadang menyebabkan ketidak-stabilan saat Dominator Platinum digunakan. Setelah kami telusuri, masalahnya terletak pada relasi antara VDimm dan kualitas CPU Memory Controller (IMC). Ada beberapa IMC yang agak ‘lemah’, dan baru bisa beroperasi stabil ketika VDimm dinaikkan ke sekitar 1.55V.
Sistem testbed utama kami (3930K+ MSI Xpower II) tidak mengalami masalah kestabilan sama sekali pada VDimm 1.5V(standar XMP). Namun ada satu kombinasi antara 3960X dan mobo Intel DX79SI yang baru beroperasi stabil ketika diberikan VDimm 1.55V. Jadi, kalau anda menggunakan Dominator Platinum dan mengalami masalah seperti ini, Anda cukup sedikit menaikkan VDimm-nya saja.
Overclocking
Disclaimer : Overclocking adalah hal yang kadang tidak disupport sepenuhnya oleh para produsen hardware, dan ada kemungkinan dapat memberikan efek negatif bagi hardware Anda (ketidakstabilan, bahkan kerusakan permanen hardware) jika dilakukan dengan tidak benar. Do it at your own risk!
Seri RAM ‘Dominator’ dari Corsair terkenal dengan overclockability-nya. Maka dari itu, kami menguji sejauh mana RAM Dominator Platinum bisa berlari.
Test 1 : DDR3-2333, 10-12-12-30
Saat overclocking dengan timing XMP(9-11-10-30), kami selalu mendapati kegagalan booting ketika mencoba menaikkan frekuensi RAM lebih dari 2200Mhz. Dengan menaikkan BCLK ke 125Mhz, melonggarkan timing ke 10-12-12-30 dan VDimm 1.65V, kami berhasil mendapat clockspeed DDR3-2333. Sayangnya timing yang longgar ini memberi pinalti performa yang menyebabkan skor benchmark pada konfigurasi ini lebih rendah dari XMP.



Test 2 : DDR3-2400, 11-13-13-35
Tidak puas dengan konfigurasi DDR3-2333, kami terus mencari clock yang lebih tinggi lagi, yakni 2400Mhz. Lagi-lagi clock tinggi ini harus dibayar dengan timing yang sangat loose, yakni 11-13-13-35. Disini, hampir tidak ada benchmark yang bisa kami jalankan dengan stabil, meskipun VDimm sudah kami naikkan ke 1.75V.

Pada akhir uji overclocking kami, kami mendapati ternyata konfigurasi XMP (2133Mhz, 9-11-10-30) sudah memberikan performa yang paling baik. Dominator Platinum bisa berjalan diatas DDR3-2300Mhz+, namun membutuhkan timing yang longgar (CL10 /11), sehingga ujung-ujungnya menurunkan performa overall.