SAP: Indonesia Memiliki Potensi Pengadopsian Cloud Terbesar di Asia Tenggara
Dalam acara temu media pada hari Selasa (4/9), SAP Indonesia menegaskan fokus bisnis strateginya di bidang cloud computing, salah satunya dengan mengakuisisi SuccessFactor pada akhir 2011.

Managing Director PT SAP Indonesia, Singgih Wandojo, menegaskan layanan cloud yang ditawarkan SAP lebih mengarah ke Software as a Service (SaaS). “Kami berusaha menjadi pionir, khususnya di Indonesia, untuk solusi cloud,” jelasnya , “Kami percaya solusi cloud akan lebih sukses dibanding solusi on premise yang masih marak digunakan.”
Pada kesempatan yang sama, Andi Wibisono, Regional Director PT Daya Dimensi Global, menjelaskan bahwa pengadopsian cloud dapat dilakukan oleh perusahaan yang memiliki jumlah pegawai dua hingga dua juta orang. Di Indonesia sendiri pengguna solusi SAP Cloud sudah mencapai 13 perusahaan (lokal) dengan rentang jumlah pegawai dari 15-26.000 orang. Salah satu klien unggulannya adalah Bank Mandiri yang hanya membutuhkan waktu tujuh bulan untuk proses implementasi, dari penyematan modul hingga pelatihan end-user.
“Secara geografis ataupun dilihat dari orang-orangnya, Indonesia sangat cocok mengadopsi cloud,” ujar Andi, “Banyak yang sudah menggunakan smartphone dan laptop untuk bekerja sehingga penggunaan cloud dapat menunjang mobilitas tersebut.”
Graham McColough, Vice President Cloud SAP South East Asia, bahkan melihat Indonesia sebagai negara Asia Tenggara yang memiliki potensi pengadopsian cloud terbesar, diikuti oleh Thailand. Ia berpendapat bahwa penduduk di kedua negara tersebut sangat terbuka terhadap perkembangan teknologi, khususnya perangkat mobile dan jejaring sosial.













