Smartphone Geser Kamera Digital

Naiknya popularitas telepon seluler pintar atau smartphone disinyalir mengurangi permintaan terhadap kamera digital. Menurut analis, hal ini disebabkan karena smartphone biasanya sudah dilengkapi dua kamera berkualitas tinggi (kamera depan dan kamera belakang). Sebelumnya perkembangan smartphone juga menggerus pasar game konsol dan pemutar musik digital.
Tidak hanya kamera digital, para analis mengatakan bahwa smartphone sudah memukul seluruh sektor industri fotografi yang sebelumnya dikuasai Jepang dengan merk-merk seperti Canon, Olympus, Sony, dan Nikon.
“Kita mungkin sedang melihat awal dari keruntuhan pasar kamera kompak (kamera saku),” kata Nobuo Kurahashi, analis dari Mizuho Investors Securities.

Perhitungan yang dirilis asosiasi produk kamera dan gambar Jepang, menguatkan pendapat para analis. Pada September silam pengiriman kamera digital global dari vendor-vendor Jepang turun sekitar 42 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, menjadi 7,58 juta unit. Dari jumlah itu kamera saku mengalami penurunan sebanyak 48 persen. Sementara, kamera dengan harga menengah ke atas mengalami penurunan kecil sekitar 7,4 persen pada periode itu.
Smartphone sendiri menjadi rival yang kuat bagi kamera saku karena menyediakan kemampuan lengkap dalam satu paket, mulai dari foto dengan kualitas tinggi, komputer, dan kemampuan untuk koneksi dengan internet.
“Pasar kamera saku digital jatuh dalam kecepatan tinggi dan skala yang di luar perkiraan kami, akibat berkembangnya smartphone berkemampuan kamera di seluruh dunia,” kata Presiden Olympus Hiroyuki Sasa dalam sebuah kesempatan pada bulan ini.
Olympus mengakui bisnis kameranya kehilangan banyak uang di paruh pertama tahun fiskal 2012 akibat perkembangan smartphone yang tinggi dan akibat terus menguatnya mata uang Jepang.
Akibatnya kini banyak produsen kamera yang selain berusaha meningkatkan kualitas gambar kamera mereka, juga memperkaya feature, seperti feature tahan air atau feature konektivitas wireless.


















