Anak 11 Tahun dari Kanada Buat Malware untuk Curi Password Game
Menurut temuan dari salah satu vendor antivirus terkemuka, AVG, anak kecil berumur 11 tahun dari Kanada menggunakan kemampuan programmingnya untuk membuat malware. Malware tersebut disebarkan dengan tujuan untuk mengambil password dari ID game online.

Informasi terkait malware dari anak 11 tahun tersebut ditemukan AVG ketika mereka melakukan reka ulang terhadap salah satu malware yang mereka temukan. Hal tersebut terungkap karena sang pembuat malware menyertakan alamat email yang biasa digunakannya untuk menerima informasi password-password yang berhasil dicuri oleh malware tersebut.
Berdasarkan hasil reka ulang tersebut juga, AVG menyimpulkan bahwa malware tersebut dibuat dengan menggunakan kode program berbasis bahasa C# dan Visual Basic tingkat dasar. Pihak AVG menjelaskan lebih lanjut bawa kode dasar yang digunakan merupakan kode yang umum ditemui pada malware berjenis trojan. Namun, dalam kasus ini, pembuat malware, anak berumur 11 tahun tersebut, sedikit mengubahnya untuk mencuri password game online. Untuk menyebarkan malware tersebut, pembuat malware menggunakan media email atau jejaring sosial, seperti Facebook, dengan mengirimkan pesan yang memancing korbannya untuk membuka suatu link. Bila link tersebut dibuka, komputer korban akan terinfeksi dan berbagai password game online yang tersimpan didalamnya akan dapat diakses oleh pembuat malware.

Pihak AVG menegaskan, walaupun tidak didasari motif finansial seperti kebanyakan malware yang ada, pembuatan malware oleh anak berusia 11 tahun ini patut mendapat perhatian lebih. Terlebih lagi, maraknya kelompok hacker yang melakukan aksinya secara terbuka dan diekspos besar-besaran bisa jadi menginspirasi banyak anak kecil untuk melakukan tindakan yang bisa dikategorikan sebagai tindakan kriminal tersebut.