RapidShare Akan Hapus File User Gratis yang Melebihi 5GB
Salah satu situs penyedia penyimpanan online paling terkenal dan paling banyak digunakan para netizen, RapidShare, segera akan memberlakukan kebijakan baru dan merombak layanannya secara besar-besaran. Anda khususnya yang memanfaatkan layanan gratisan di RapidShare harus siap-siap memindah data karena RapidShare akan menutup layanan akun gratis yang melebihi 5 GB dan semua yang sudah disimpan di dalamnya akan dihapus mulai 3 April mendatang.

Pengguna akun gratis terutama yang menyimpan data melebihi kuota yang ditetapkan tersebut akan menerima email peringatan singkat. Mereka hanya akan diberi waktu sekitar 24 jam untuk mengurus ‘harta’ mereka, seperti memindah ke layanan lain, membayar untuk mengupgrade kapasitas penyimpanan atau membiarkan saja RapidShare menghapus file jika memang sudah tidak dibutuhkan lagi.
Jika memilih untuk mengupgrade kapasitas, ada beberapa pilihan yang ditawarkan situs tersebut, yakni kapasitas 250GB dengan biaya berlangganan 10 euro atau sekitar US$13 per bulan, atau jika kurang ada kapasitas 500GB dengan biaya dua kali lipat. Pengguna masih akan mendapat diskon jika berlangganan selama setahun dengan membayar di awal. Keuntungan tambahan yang ditawarkan RapidShare bagi pengguna kapasitas 500GB antara lain adalah kemampuan bisa melakukan pembayaran-permbayaran khusus. Masih ada lagi kapasitas yang ditawarkan situs ini, yakni sebesar 2TB yang membutuhkan biaya berlangganan sebesar 120 euro atau US$155 namun dengan syarat pengguna juga memakai hosting file yang sama di platform Amazon S3.
Perubahan yang dilakukan oleh RapidShare ternyata masih sebagai buntut kasus MegaUpload yang mengharuskan layanan penyimpanan berbasis awan lainnya harus memperbaiki citranya. Seluruh layanan pernyimpanan berbasis awan di seluruh dunia kini harus lebih berhati-hati dalam melakukan pendekatan dengan file hosting, terutama saat adanya upload massal. Pembatasan akun gratis 5GB menjadi salah satu cara yang ditempuh RapidShare untuk mengalihkan pengguna gratisan tersebut ke akun berbayar sehingga akan membuat RapidShare terlihat lebih bersahabat dengan kelompok penuntut hak cipta seperti MPAA dan RIAA.
Namun ternyata perubahan yang diumumkan RapidShare tersebut memicu kemarahan banyak penggunanya. Tak hanya pengguna gratisan, pengguna RapidPro sendiri mulai membatalkan akun mereka dan meminta pengembalian biaya. Trafik di RapidShare sendiri terus menurun sejak perusahaan tersebut mulai membuat kebijakan baru tahun lalu dan dengan pengumuman baru ini bisa dipastikan akan menimbulkan penurunan yang lebih tajam lagi.