Pengembangan Sarung Tangan Pendeteksi Zat Kimia Berbahaya Tengah Dilakukan
Pekerjaan yang membutuhkan orang untuk berhubungan dengan bahan kimia membuat para pekerjanya harus menjalani berbagai latihan bagaimana untuk menghindari potensi bahaya bahan kimia tersebut. Tak hanya latihan, berbagai perangkat pengamanan juga butuh untuk digunakan oleh para pekerjanya. Namun terkadang ada juga kelalaian yang terjadi sehingga pekerjanya tak tahu bahwa mereka telah menyentuh bahan kimia yang berbahaya.

Untuk mempermudah para pekerja yang berhubungan dengan bahan kimia ini, Fraunhofer Research Institution mengembangkan sebuah sarung tangan khusus di mana sarung tangan ini dapat mendeteksi keberadaan bahan kimia dalam jumlah yang abnormal. Dr. Sabine Trupp menjelaskan bahwa sarung tangan ini dapat mendeteksi karbon monosida atau hidrogen sulfider. Ketika terdapat zat kimia berbahaya, sarung tangan akan mendeteksi dan mengubah warnanya menjadi biru. Dengan adanya sarung tangan khusus ini, maka pekerja akan dapat mengetahui jika suatu waktu terjadi kebocoran gas atau sejenisnya.
Penelitian yang dilakukan oleh tim dari Fraunhofer ini juga menjelaskan bahwa teknologi sistem indikator berdasarkan warna ini selain mendeteksi bahan kimia yang berbahaya, sarung tangan ini juga dapat digunakan untuk mendeteksi kualitas makanan sebelum dikemas dan dijual di pasaran. Dengan bantuan teknologi ini, maka perusahaan dapat menjamin bahwa makanan yang mereka buat tersebut memang memiliki kualitas baik karena tanggal kadaluwarsa belum tentu menjadi indikasi bahwa makanan tersebut pasti sudah membusuk. Makanan dalam kemasan bisa saja menjadi busuk lebih dahulu ketika prosesnya sebelum dikemas memiliki malfungsi yang menyebabkan makanan tersebut menurun kualitasnya.
Sarung tangan yang masih dalam pengembangan ini belum dijual secara bebas dan baru dipamerkan pada acara Sensor + Test Trade Show di Nuremberg, Jerman, dari 14 hingga 16 Mei 2013 ini.
(via Fraunhofer)