Computex 2013 – Intel: Wawancara Eksklusif dengan Adam King
Pada hari pertama Computex 2013, Jagatreview mendapatkan kesempatan sangat langka untuk melakukan wawancara dengan salah satu staf dari Intel. Setelah kami mendapatkan konfirmasi, pada akhirnya Adam King, Director of Marketing, Intel Mobile Computing Group in the PC Client Group Crane, berkenan untuk diwawancara oleh Jagatreview. Kesempatan ini pun tidak kami lewatkan.
Bertempat di lantai 3 Hotel Grand Hyatt Taipei, kami pada akhirnya bertemu dengan Adam King pada jam 18:10. Kami pun melakukan pertemuan selama 30 menit. Wawancara dilakukan oleh rekan kami, Dedy Irvan, yang tentunya lebih paham mengenai seluruh produk Intel secara mendetil. Berikut adalah hasil wawancara kami.

Jagatreview (JR): Saat ini Ultrabook memiliki beberapa standar seperti ketipisannya, daya baterai, kinerja, responsivitas, dan tingkat keamanannya. Apakah akan ada standar berat?
Adam King (AK): Pertanyaan bagus! Tidak ada standar berat pada Ultrabook saat ini. Kami memang pernah mempertimbangkannya (untuk standar berat) tetapi memilih standar yang mana cukup sulit. Kami tidak ingin menyulitkan fleksibilitas OEM untuk melakukan inovasi dan kami memutuskan untuk tidak membatasinya. Kami memang yakin berat Ultrabook sangat penting.
JR: Oh ya, istilah Convertible telah berubah menjadi 2-in-1, ya?
AK: Iya
JR: Di Indonesia, kami menemukan beberapa keluhan dari mereka yang mencoba Lenovo Yoga dan Dell XPS 12. Keduanya memang tipis dan desainnya bagus. Akan tetapi saat berubah menjadi tablet, mereka berpikir “tablet kok berat?”
AK: Salah satu masalah standarisasi itu sangat tergantung pada form factor-nya. Saat menggunakan notebook seberat 3 pon mungkin tidak apa-apa, tetapi saat merubahnya menjadi tablet dan menggunakannya sebagai tablet, 3 pon memang sangat berat. Jadi kami harus menetapkan syarat beratnya secara berbeda antar form factor, sehingga ini sangat rumit. Jadi untuk Ultrabook di masa depan, kami mungkin menetapkan standar berat untuk Ultrabook.
JR: Oh, jadi memang sudah ada rencana untuk standar berat tersebut?
AK: Ya, kami memang sudah berencana untuk hal tersebut.
JR: Bagaimana dengan Iris Pro? Graphics tersebut ada pada I7-4770R dengan paket BGA. Sepertinya akan hanya hadir pada AIO dan NUC saja?
AK: Kalian akan menemukannya pada beberapa notebook. Kalian akan menemukannya pada notebook ASUS Zenbook yang terbaru, notebook gaming Razer, dan notebook gaming MSI.
JR: Apakah ketiganya akan segera dikeluarkan?
AK: Wah, pertanyaan bagus. Saya tidak yakin kapan akan dirilis.
JR: Saat ini kan Intel Core generasi ke 4 sudah beredar. Tetapi saat ini belum terlihat adanya Ultrabook dengan Haswell.
AK: Kita sudah mengedarkan Haswell quad core untuk Ultrabook. Pada Ultrabook Anda akan melihat desain-desainnya muncul satu per satu pada beberapa bulan ke depan pada musim liburan.
JR: Kita berpindah ke Bay Trail. Bay Trail M dan D akan disebut sebagai Celeron dan Pentium, kan? Lalu apakah benar Bay Trail M dan D akan sebanding dengan Pentium dan Celeron di generasi sebelumnya?
AK: Benar! Mereka akan sangat kompetitif pada segi performa. Kita belum pernah memiliki Pentium quad core. Selain itu, Bay Trail akan lebih rendah. Mungkin tidak akan lebih kencang dari Pentium Haswell U yang memakan daya 15 watt. Tetapi, OEM akan mendapatkan pilihan untuk memakai keduanya. Dengan Bay Trail 4,5 watt, OEM dapat membuat desainnya lebih ringan dan tipis.
JR: Graphics-nya menggunakan HD 4000?
AK: Untuk yang Haswell kemungkinan akan menggunakan HD 3000. Untuk Bay Trail akan menggunakan HD graphics lama dengan beberapa peningkatan. Tetapi untuk yang satu ini saya masih harus melihat spec sheet kami.
JR: Baru hari ini kami untuk pertama kalinya mendengar istilah 2-in-1. Apakah itu berlaku untuk semua desain?
AK: Waktu kami pertama kali berbicara mengenai kategori ini, kami menyebutnya Convertible. Tetapi, saat ini ada desain yang dapat dicabut dari keyboard-nya, yang kita namakan Detachable. Oleh karena itu, kami memilih standarisasi penamaan menjadi 2-in-1 agar lebih mudah. Tetapi tidak semuanya akan disebut sebagai 2-in-1. Syaratnya adalah menggunakan Windows secara penuh. Kami tidak menyebutnya 2-in-1 jika menggunakan OS Android, karena kita tidak akan mendapatkan pengalaman menggunakan PC.
JR: Generasi pertama Convertible, eh, 2-in-1, memiliki kelemahan pada sisi daya tahan baterai karena Windows memakai seluruh sumber daya dari prosesor dan graphics. Pada saat idle, memang menjadi irit, tetapi pada saat dipakai, malah boros. Sepertinya banyak yang tidak sama dengan standar Intel dengan daya baterai 5 jam. Bagaimana di Haswell?
AK: Di Haswell sudah banyak efisiensi daya dari Ivy Bridge. Akan tetapi kami saat ini selalu melakukan verifikasi pada Ultrabook. Para OEM harus mengirimkan kepada kami sampelnya dan kami akan melakukan pengujian. Jika semua hal yang dibutuhkan lulus pengujian kami, mereka dapat menjualnya sebagai Ultrabook.
JR: Standar 2-in-1 ini hanya berlaku untuk Ultrabook saja atau untuk semuanya?
AK: Tidak hanya untuk Ultrabook. Ultrabook adalah spesifikasi premium kami dimana semua harus memenuhi standar kami. Kalian akan melihat banyak 2-in-1 yang bukan Ultrabook nantinya, terutama yang menggunakan Bay Trail yang nantinya lebih menarik dari sisi harga. Ultrabook dipatok mulai dari $699. Mungkin nantinya akan ada Ultrabook dengan Ivy Bridge yang dijual dengan harga $599 dengan alasan untuk menghabiskan stok.
JR: Apakah kedepannya nanti Ultrabook klasik akan dipertahankan? Atau memang semuanya akan menjadi 2-in-1?
AK: Kami menginginkan nantinya semua PC menjadi 2-in1. Karena kami percaya dengan nilai proporsi dari 2-in-1. Nantinya kalian akan masih melihat Ultrabook klasik. Hal ini karena semua orang akan terbiasa dengan fungsi touch untuk bernavigasi. Tentu saja selain fungsionalitasnya, hal ini sangat menyenangkan. Hal ini akan lebih meningkatkan inovasi para OEM.