Ilmuwan Kembangkan Sensor Berbasis Graphene untuk Low-Light Photography

Author
Cerira
Reading time:
June 3, 2013

Dunia fotografi akan mendapatkan tambahan fitur inovatif yang berkaitan dengan inti utama dari sebuah piranti digital, yaitu image sensor. Para ilmuwan di Nanyang Technological University (NTU) Singapura berhasil mengembangkan sensor gambar baru terbuat dari bahan dasar graphene yang menjanjikan sensitifitas yang lebih tinggi, biaya produksi lebih murah, dan pengaplikasian yang lebih fleksibel.

graphene-image-sensor

Tim penelitian yang diketuai oleh Assistant Professor Wang Qijie dari School of Electrical & Electronic Engineering NTU telah melakukan uji coba dengan sensor baru yang dikembangkannya tersebut. Hasilnya, sensor baru ini terbukti mampu memberikan sensitifitas terhadap cahaya 1000 kali lebih tinggi dibanding sensor yang selama ini sudah ada, seperti CMOS dan CCD. Selain itu, sensor baru tersebut juga bisa beroperasi dalam tegangan listrik yang jauh lebih rendah dengan konsumsi energi hingga 10 kali lebih sedikit dibanding sensor yang sudah ada.

graphene-image-sensor-2

Sensor baru tersebut mampu mendeteksi spketrum cahaya yang luas, dari terlihat ke semi inframerah dengan sensitifitas yang hebat. Hal tersebut membuat sensor ini sangat ideal digunakan untuk segala tipe kamera termasuk kamera inframerah, kamera keamanan lalu lintas, pencitraan satelit dan sebagainya. Menurut pihak NTU, teknologi ini sendiri akan memungkinkan para fotografer untuk mengambil gambar yang lebih jelas dalam kondisi pencahayaan yang keras. Yang paling menarik, saat nantinya sensor graphene ini diproduksi masal, diperkirakan akan bisa dipasarkan hingga 5 kali lebih murah dibanding sensor kamera yang ada saat ini.

graphene-image-sensor-4

Para produsen yang bermain di industri ini pun tidak perlu kuatir jika nantinya akan bertransisi mengganti sensor mereka dengan sensor baru ini. Menurut Asisten Profesor Wang, saat mendesain sensor ini mereka tetap memegang prinsip praktik produksi dari sensor CMOS yang sudah ada. Pada prinsipnya, nantinya para produsen bisa tetap melanjutkan memproduksi sensor kamera menggunakan proses CMOS yang merupakan teknologi yang berlaku dan digunakan oleh mayoritas pabrik pada industri eleketronik saat ini. Produsen tersebut nantinya bisa mengganti material dasar yang saat ini digunakan untuk sensor foto dengan material graphene berstruktur nano yang ditemukan para ilmuwan tersebut dengan mudah.

Share
Load Comments

Gadget

April 15, 2025 - 0

Review Huawei Mate XT Ultimate Design: Inovasi Terbaik Huawei Saat Ini

Ini adalah Huawei Mate XT Ultimate, di China sudah rilis…
April 14, 2025 - 0

Review TECNO Megapad 11: Tablet 2 Jutaan, Performa Mantap, Bisa 4G!

Ini adalah tablet 11 inch dengan harga 2 jutaan yang…
April 2, 2025 - 0

Rekomendasi Smartphone Pilihan untuk Lebaran 2025: Smartphone Rp 5-7 Juta

Kita lanjut lagi ke kelas menengah atas! Ini adalah rekomendasi…

Laptop

April 14, 2025 - 0

Review Axioo Hype 7 AMD X8: Laptop 7 Jutaan Terkencang dari Axioo

Ini adalah laptop yang super kencang, dengan harga yang super…
April 2, 2025 - 0

Review Lenovo Yoga Slim 9i (2025): Laptop Ultra Premium yang Cantik, Mewah dan Kencang!

Ini adalah laptop thin and light kelas ultra premium terbaru…
April 2, 2025 - 0

Review Lenovo Yoga Slim 7i 14 Aura Edition: Laptop Premium Multi-Fungsi yang Kencang

Ini adalah laptop tipis, ringan dan kencang dari kelas premium…

Gaming

April 17, 2025 - 0

Garena Siap Rilis Delta Force Mobile Pada Akhir April 2025

Garena siapkan Delta Force Mobile untuk temani gamer di Android…
April 16, 2025 - 0

Screenshot Elder Scrolls IV: Oblivion Remastered Beredar di Online

Usaha Bethesda untuk sembunyikan fakta seputar Elder Scrolls IV: Oblivion…
April 16, 2025 - 0

Harga Langganan PlayStation Plus di Indonesia Resmi Naik

Persiapkan uang lebih bila Anda belum bayar langganan PlayStation Plus…
April 15, 2025 - 0

Harga PlayStation 5 di Eropa & Australia Semakin Mahal

Harga PlayStation 5 di region Eropa dan Australia dikabarkan meningkat,…