Hengkang dari Microsoft, Ada Paket US$ 50 Juta untuk Don Mattrick
Don Mattrick, kepala bisnis Xbox Microsoft Corp. yang sekarang didapuk menjadi CEO Zynga Inc. menggantikan pendiri Zynga Mark Pincus, bakal mendapat paket kompensasi sekitar US$ 50 juta dalam bertahun-tahun mendatang. Pihak Zynga mengatakan tersebut dalam pengajuan peraturan pada Rabu kemarin (4/7).

Pada tahun pertama, Mattrick akan menerima gaji pokok sebesar US$ 1 juta, bonus uang tunai US$ 5 juta, dan 2.013 bonus lainnya berjumlah US$ 2 juta. Besaran bonus-bonus itu setara dengan yang diterima oleh para eksekutif Zynga lainnya.
Selain itu, sebagai kompensasi akibat kehilangan saham Mattrick di Microsoft setelah hengkang, Ia akan menerima hibah bantuan saham sebesar US$ 25 juta atau sekitar 9 juta unit saham terbatas milik Zynga selama tiga tahun ke depan. Saham-saham tersebut, saat ini bernilai lebih dari US$ 30,5 juta. Saham Zynga sendiri melonjak 11 persen semenjak Zynga mengumumkan bahwa Mattrick bakal mengisi posisi kepala eksekutif di perusahaan itu. Pada Rabu kemarin penutupan di Bursa Nasdaq, saham Zynga ditutup hampir 5 persen lebih tinggi menjadi US$ 3,42.
Pada akhir tahun pertamanya nanti, Mattrick akan mendapatkan 45,32 persen dari 8 juta unit saham terbatasnya yang dihargai oleh perusahaan pada saham 26 juni lalu sebesar US$ 11 juta. Ini berarti, Mattrick bakal memperoleh gaji tahun pertamanya dengan total US$ 19,3 juta.
Selain itu, perusahaan game Facebook terkenal dengan Farmvile-nya itu bakal memberikan dana pancingan kepada Mattrick sebanyak 1.785.714 lembar saham terbatas dengan nilai targetnya mencapai US$ 5 juta dan opsi membeli 7.357.143 lembar saham dengan nilai target sebesar US$ 10 juta pada akhir ketiga, keempat, dan kelima masa kerjanya. Selain itu, Zynga menjanjikan kepadanya bakal menghibahkan saham baru dengan nilai target sebesar US$ 7 juta, bila Mattrick dapat menunjukan kinerja yang baik bagi perusahaan.
Tak salah juga bagi Zynga rela merogoh kocek sangat besar itu agar Matrick mau “berkhianat” dari Microsoft. Pasalnya, Mattrick dianggap punya pengalaman membawa kesusuksesan besar di industri video games tempatnya berkerja. Selama 15 tahun di publisher game Electronic Art Inc. Ia sukses membawa franchise, seperti FIFA. Lalu pada 2007, Ia pun bergabung dengan Microsoft. Di sana, Ia mengubah bisnis Xbox menjadi usaha yang menguntungkan dan paling laris di Amerika Serikat setelah bertahun-tahun lamanya perusahaan mengalami kerugian.
Sekedar informasi, nama Don Mattrick sendiri baru-baru ini begitu populer setelah Microsoft secara resmi memperkenalkan konsol generasi terbaru mereka Xbox One. Saat ditanya mengenai konsekuensi fitur Digital Rights Management (DRM) yang disuntikkan oleh Microsoft, Mattrick kala itu justru terkesan tidak ambil pusing. Ia malah meminta gamer yang tidak memiliki koneksi internet agar tetap bertahan dengan Xbox 360.