PM Inggris Minta Search Engine Blokir Konten Pelecehan Anak
Perdana Menteri Inggris, David Cameron meminta perusahaan search engine, termasuk Google, untuk memblokir hasil penelusuran yang menampilkan website atau gambar apapun yang memicu pedofil. Pemblokiran Itu berkaitan dengan pelecehan seksual dan kekerasan terhadap anak.

Dalam sebuah pidatonya, dilansir dari The Guardian, Ia berjanji akan menghubungi para petinggi perusahaan mesin pencari terkait masalah tersebut. Ia ingin daftar hitam yang disusun oleh badan Eksploitasi Anak dan Perlindungan Online Anak (CEOP) dapat dilaksanakan oleh perusahaan mesin pencari.
Tindakan pemerintah Inggris ini menyikapi dua kasus pembunuhan anak yang terjadi minggu lalu di Inggris. Kasus tersebut melibatkan seorang anak berinisial AP dibunuh oleh Mark Bridger dan satunya lagi TS oleh Stuart Hazel. Kedua pengidap pedofil itu mengaku terobsesi dari konten kekerasan dan pornografi anak yang ada di internet.
Cameron mengatakan, akan menyiapkan undang-undang terkait pemblokiran ini jika diperlukan. “Saya khawatir sebagai politisi dan orang tua tentang masalah ini. Dan itu salah. Hanya karena internet bukan berarti tidak boleh ada hukum dan aturan, serta perilaku yang bertanggung jawab,” ungkapnya.

Ia mempercayai bahwa kebebasan berinternet itu diperbolehkan. Namun, “Kebebasan bukan berarti Anda (perusahaan search engine) punya hak untuk menghasut pembunuhan. Itu tidak berarti Anda memiliki hak untuk menghasut kekerasan terhadap Anak,”
“Saya memiliki pesan yang sangat jelas untuk Google, Bing, Yahoo!, dan sisanya. Anda memiliki kewajiban untuk bertindak dan itu adalah kewajiban moral,”
“Dan ada pesan selanjutnya yang Saya miliki untuk mesin pencari. Kalau ada hambatan teknis dalam menindak hal ini, jangan hanya berdiri dan mengatakan apa-apa yang dapat dilakukan. Gunakan otak besar Anda untuk membantu mengatasinya. Anda adalah bagian dari masyarakat Kami dan harus mainkan peran yang bertanggung jawab di dalamnya.”
Sementara itu, seorang juru bicara Google mengatakan, “Kami memiliki toleransi nol terhadap sikap pelecehan seksual. Tiap kali kita menemukan, kita respon dengan cepat untuk dihapus dan melaporkannya,” kata Google.
Pihaknya juga mengklaim, telah menggelontorkan dana hingga US$ 5 juta guna memerangi kasus asusila terhadap anak di bawah umur ini. Selain itu, Google juga akan melanjutkan dialog lebih intens dengan pihak pemerintah terkait ini.