Kicauan di Twitter Bantu Tingkatkan Rating Acara TV

Perusahaan pengukur rating media, Nielsen menemukan, aktivitas pengguna melalui kicauannya di micro blogging Twitter dapat meningkatkan rating acara televisi. Itu ditemukan Nielson setelah menganalis 221 program televisi prime-time.
Nielsen mengatakan, lonjakan jumlah tweet yang berisi komentar tentang acara televisi turut membuat rating acara tersebut meningkat hingga 29 persen. Penelitian ini memiliki dampak yang lebih besar bagi genre acara TV tertentu. Dari hasil pantaunnya, sebanyak 44 persen pengguna Twitter mengomentari acara reality show, lalu diikuti dengan acara komedi sebanyak 37 persen. Sementara itu, acara olahraga dan drama, masing-masing memilliki porsi 28 dan 18 persen.
“Dengan menggunakan analisis time series, Kami melihat hubungan pengaruh yang signifikan. Secara statistik menunjukkan, lonjakan rating TV dapat meningkatkan volume tweet, dan sebaliknya, lonjakan tweet dapat meningkatkan tune-in (orang menonton TV),” kata Paul Donato, kepala kantor penelitian Nielsen.
Dilansir dari Bloomberg, studi ini pertama kalinya bagi Nielsen dalam membentuk hubungan langsung antara aktivitas Twitter dan penggunaan TV. Hal ini berpotensi membantu jejaring sosial tersebut menarik pundi-pundi dolar dari iklan. Sebab, pihak stasiun TV atau pembuat acara bakal berbondong-bondong meminta Twitter agar acaranya dipromosikan di timeline pengguna. Terlebih, Twitter tengah mengejar target pendapatannya pada 2014 mendatang hingga US$ 1 miliar dolar.

CEO Twitter, Dick Costolo memang tengah memperluas layanan jejaring sosialnya itu dengan menargetkan pengguna agar berkicau tentang acara televisi apapun yang mereka nonton. Sehingga unit pemasaran di stasiun TV maupun pemasang iklan, secara bersamaan dapat menjangkau seberapa besar rating acaranya melalui pengguna Twitter.
Twitter juga telah menjalin kemitraan dengan pembuat acara TV, seperti Walt Disney ESPN, Viacom MTV, Nickelodeon, Time Warner, TNT, TBS, dan CNNN. Kerja sama itu memungkinkan mitranya dapat mempromosikan video streaming acara di laman timeline Twitter. Taktik Twitter itu agak berbeda dengan yang dilakukan rival terdekatnya, Facebook. Mereka menawarkan kliennya dengan memasang video bergaya iklan TV berdurasi 15 detik di halaman Facebook. Dari rumor yang beredar, pengiklan TV Facebook mesti membayar hingga US$ 2,5 juta per hari.
Nielsen sendiri juga menawakan jasa penghitung rating acara TV melalui unitnya yakni AGB Nielson Media Research. Di Indonesia sendiri, ada 10 stasiun TV top yang menggunakan jasa Nielson guna memperoleh data rating. Selama ini, penghitungan rating acara TV yang dilakukan Nielson dengan menggunakan perangkat set-top-box, People Meter. Perangkat itu kemudian disebar ke lebih dari 2.000 responden rumah tangga pemilik TV di suatu kota. Alat tersebut nantinya mengirimkan data ke server Nielsen, mengenai acara TV apa saja yang ditonton korespondennya.