LINE Akan Segera Lakukan IPO
LINE Corp tengah mempertimbangkan untuk menawarkan sahamnya kepada publik, baik di Amerika Serikat maupun Jepang, pada tahun 2014. Mereka ingin aplikasi messenger gratis LINE dapat berkembang lebih pesat lagi dari segi bisnis maupun popularitas.
“Kami sedang mempertimbangkan meningkatkan modal melalui penawaran umum perdana (IPO) jika bisnis LINE kami ternyata menguntungkan secara global. Saya pikir, secara global (LINE) dapat mencapai 500 juta pengguna terdaftar,” kata Hwang in-joon, CFO di perusahaan induk LINE, Naver, kepada wartawan Korea Selatan, dilansir dari harian The Korean Times.
Ini merupakan pertama kalinya perusahaan tersebut menegaskan untuk rencana IPO. Sayangnya, Hwang menolak berkomentar berapa banyak uang yang ingin diperolehnya melalui IPO tersebut. Namun, analis pasar memperkirakan nilai IPO LINE bisa mencapai sekitar 5 triliun Won (Rp 50 triliun).
“Mengingat bahwa jumlah pengguna diperkirakan akan mencapai 300 juta pengguna tahun ini, kami akan mulai menghasilkan keuntungan tahun depan nanti. Jadi, IPO akan datang tahun depan nanti. LINE akan tercantum baik di Bursa Efek Tokyo maupun NASDAQ di Amerika Serikat.”, imbuh Hwang.
Ia mengatakan, IPO juga tidak akan mungkin dilaksanakan pada tahun ini. Sebab, keuntungan besar LINE saat ini masih berada di wilayah Jepang. Negara Jepang masih menjadi basis terbesar LINE dengan 47 juta pengguna terdaftar, diikuti Thailand 18 juta, Taiwan 17 juta, Spanyol 15 juta, dan Indonesia 14 juta pengguna. Ia pun berharap, tahun ini LINE dapat melaporkan pendapatan di Jepang sekitar 400 miliar Won (Rp 4 triliun).
“Sebelum IPO, LINE akan sangat agresif dalam pemasaran guna meningkatkan jumlah pengguna terdaftar. Kami juga akan menginvestasikan sekitar 250 miliar won (Rp 2,5 triliun) untuk biaya pemasaran pada akhir tahun ini. Kemungkinan, pengeluaran kita bisa meningkat, lebih dari yang direncanakan,” kata CFO tersebut.
Sekedar catatan, aplikasi ini awalnya dikembangkan oleh anak usaha Naver, NHN Jepang, web penyedia layanan portal domain Korea. Dalam perkembangan selanjutnya, sejak diluncurkan pada 2011 silam, kini LINE telah memiliki lebih dari 230 juta pengguna di seluruh dunia dengan dukungan 17 bahasa berbeda. LINE mengklaim telah menduduki peringkat 1 sebagai aplikasi gratis terpopuler di 51 negara.
Hwang pun berharap, LINE bisa tumbuh hingga setidaknya mencapai 20 juta pengguna terdaftar di wilayah Amerika Serikat. Sebab, pihaknya mengalami persaingan ketat dengan dua rival utama mereka di sana, seperti WhatsApp dan WeChat. “Mempercepat masuk ke Amerika Serikat dan Eropa tidak akan mudah. Pengeluaran untuk pemasaran di daerah-daerah itu akan lebih tinggi dibanding negara lainnya,” ungkap Hwang.