Mahasiswa Pilih PC daripada Tablet
Akhir-akhir ini permintaan PC global memang makin suram akibat penetrasi table. Namun khusus pangsa pasar di wilayah universitas, permintaan PC malah menunjukan tanda-tanda kehidupan yang lebih baik. Eksistensi PC, baik laptop maupun versi dekstop masih menjadi perangkat paling populer di kalangan mahasiswa, menurut laporan tahunan dibuat periset pasar, Deloitte.

Deloitte menjelaskan, dilansir Market Watch, pangsa pasar laptop masih berada di kisaran 82 persen. Angka tersebut sebanding dengan mahasiswa yang juga memiliki smartphone sebesar 80 persen. Kondisi ini justru berbeda dengan tablet yang hanya memperoleh porsi 18 persen saja. Namun, ada juga mahasiswa yang mempunyai ketiga jenis perangkat komputer itu sekaligus. “Bagi mahasiswa, kombinasi smartphone dan laptop membuat tablet jadi mubazir,” kata Brent Schoenbaum, peneliti di Deloitte.
Menurutnya, mahasiswa lebih banyak menggunakan PC untuk melakukan berbagai tugas kuliahnya, lalu media sosial diakses melalui smartphone. Sementara pengguna tablet, lebih banyak digunakan saat bepergian di luar area kampusnya.
“Anda tidak bisa menulis sebuah makalah penelitian 10 halaman dengan iPad. PC bagi mahasiswa tidak hanya untuk menulis makalah saja, mereka juga dapat mendengarkan musik, streaming Netflix, dan bahkan bermain video games. Semua pengalaman untuk PC bisa dioptimalkan karena Anda memiliki layar yang lebih besar dan audio yang lebih baik,” kata Louis Ramirez penulis feature senior di DealNewscom.
Pabrikan sedemikian rupa merancang tablet agar dapat menggantikan laptop. Bahkan, beberapa produknya menawarkan opsional agar tablet bisa terhubung dengan keyboard layaknya Laptop. Namun bagi Mark Spoonauer, Pemimpin Redaksi LaptoMagcom, tampilan antarmuka keyboard tradional di laptop lebih mudah untuk multitasking ketimbang tablet.
Alasan lain mahasiswa lebih memilih PC ialah faktor harga. Ramirez mengatakan, dengan harga mulai US$ 200, mahasiswa sudah bisa membawa pulang seprangkat PC desktop dual-core. Ia membandingkan dengan fitur hampir serupa pada iPad Mini yang harganya mencapai US$ 329.
Tiga puluh persen orang dewasa berpenghasilan minimal US$ 75.000 per tahun di Amerika Serikat menurut data yang ada, sebagian besar memiliki tablet. Tablet seperti iPad, Galaxy Tab, Nexus maupun Kindle Fire Amazon adalah yang paling populer di sana. Ini artinya, penggunaan tablet di AS lebih banyak dimiliki kalangan profesional ketimbang pelajar. “PC desktop sebuah pilihan bijaksana. Investasi yang lebih realistis bagi tiap mahasiswa pada musim gugur ini,” ungkap Ramirez.
Agar tabletnya tembus ke pasar kampus, tidak sedikit juga pabrikan mulai menawarkan subsidi khusus pelajar. Dell misalnya, dengan program “Dell University” menawarkan tablet yang biasa dijual dengan harga US$ 649 menjadi US$ 230. Lalu program “HP Academy” memberikan potongan hingga US$ 200 untuk tabblet berada di kisaran US$ 999. Begitupun juga dengan Apple yang memberikan paket aplikasi iPad gratis senilai US$ 50. Bahkan beberapa bulan mendatang, harga tablet pabrikan top diperkiran bakal turun hingga 11 persen menjadi US$ 381.