Rasio Efisiensi Inovasi Indonesia Tertinggi Se-Asia

Author
Ozal
Reading time:
August 18, 2013
Innovation Road Sign with dramatic clouds and sky.

Indonesia menempati peringkat pertama se-Asia dalam hal rasio efisiensi inovasi. Menurut data Global Innovation Index (GII) 2013, rasio efisiensi antara nilai output dan input inovasi indonesia berada di poin 1.04. Angka tersebut bahkan lebih tinggi ketimbang Malaysia, Jepang, Singapura, dan Cina.

“Rasio Efisiensi Inovasi membandingkan tingkat output inovasi dengan input inovasi. Asia Tenggara dan Oceania, Cina, Vietnam, dan Indonesia memimpin dengan nilai output yang lebih tinggi dari nilai input,” tulis data lampiran pers rilis dari Huawei, yang diterima jagat Review.

indonesia

Sekedar informasi, input informasi ialah berbagai sumber daya yang dikhususkan dalam proses menciptakan inovasi. Sementara output inovasi merupakan hasil yang diperoleh dari inovasi itu sendiri, seperti persentase penjualan dari produk baru serta manfaat dari pengetahuan dan teknologi baru. Nilai input inovasi yang dimiliki Indonesia sebesar 31,34 poin, sementara output sebesar 32,34 poin. Ini artinya, Indonesia masih mampu dalam memaksimalkan hasil inovasi yang telah diciptakannya.

Kendati rasio efisiensi menjadi salah satu yang tertinggi pada 2013 ini, seperti dalam tabel, namun nilai input inovasi Indonesia masih rendah. Bahkan tertinggal jauh dari negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura. Indonesia masih memiliki banyak ruang kosong untuk pengembangan, terutama dalam hal institusi riset dan kemajuan bisnis. Dari berbagai sumber, bahkan Indonesia seringkali dipandang sebagai negara yang cederung, lebih fokus mengekstraksi sumber daya alamnya, tetapi kurang memicu inovasi. Hal ini menempatkan banyak negara berkembang berada di jalur pertumbuhan yang lebih lambat.

indonesia 2

Sementara Hongkong dan Singapura mempertahankan posisinya di peringkat global 10 teratas dalam hal inovasi. Sedangkan Korea Selatan, Jepang, Malaysia, dan Cina menempati enam negara teratas untuk wilayah di Asia. Lalu tiga negara, yakni Korea Selatan, Jepang, dan Cina memperoleh paten teknologi terbanyak. Ini hasil konkrit dari peningkatan investasi riset dan pengembangan dari ketiganya.

“Inovasi adalah darah daging perkembangan sosial dan ekonomi, namun hal ini membutuhkan lingkungan yang terstruktur yang memungkinkan berkembangnya kebijakan pasar bebas dan perlindungan terhadap hak-hak intelektual. Sektor publik dan swasta harus bekerja sama secara terbuka membangun dan mempromosikan lingkungan-lingkungan yang mendukung seperti ini, di mana kemampuan berinovasi yang lebih tinggi dapat memberikan keuntungan kepada seluruh masyarakat.” kata Ken Hu, CEO dan Deputy Chariman di Huawei, yang juga menjadi Knowledge Partner untuk GII 2013.

Wakil editor GII 2013, Bruno Lanvin dalam sebuah acara yang diselenggarakan Huawei mengatakan, inovasi merupakan faktor utama dalam menentukan kemampuan bersaing sebuah negara. Ini juga bisa menjadi simbol kemajuan dan perubahan di seluruh dunia. Walau masih ada banyak tantangan baru baru dihadapi pemain baru, seperti di Indonesia, “kami juga melihat beragam contoh menarik tentang keberhasilaninovasi di pasar-pasar berkembang yang menjadi sumber optimisme akan masa depan inovasi global dan pemulihan ekonomi,” ungkapnya.

Untuk diketahu, Global Innovation Index 2013 diterbitkan Cornell University, INSEAD, dan World Intellectual Property Organization (WIPO, sebuah agen khusus di bawah PBB). Laporan GII juga menjadi salah satu tolak ukur kemampuan inovasi dari 142 negara dan kawasan ekonomi dunia. Laporan ini menggunakan beragam kriteria, di antaranya lembaga, sumber daya manusia dan riset, hasil-hasil infrastruktur, serta pengetahuan dan teknologi.

Share
Load Comments

Gadget

October 19, 2025 - 0

Review Infinix GT 30: Smartphone Gaming Padahal Aslinya All-Rounder!

Ini adalah Infinix GT 30! Ya, hape ini adalah versi…
July 10, 2025 - 0

Fossil Hadirkan Dua Jam Tangan Kolaborasi Marvel Fantastic Four

Fossil mengumumkan hadrinya dua jam tangan eksklusif hasil kolaborasi Marvel…
June 18, 2025 - 0

Review “Singkat” Samsung Galaxy S25 Edge: Smartphone Pemicu Pro-Kontra! Sebaik/Seburuk Itu?

Ini hape yang memicu Pro-kontra.  Banyak orang, bahkan kami pun…
June 17, 2025 - 0

Review Amazfit Active 2 Square: Smartwatch “Kotak” yang Klasik, Canggih, dan Baterai Awet!

Kalian sedang cari smartwatch bentuk kotak yang canggih, baterai irit,…

Laptop

October 24, 2025 - 0

NPU Di Laptop Snapdragon: Apa Itu NPU? Apakah Laptop Snapdragon Beneran Kepake NPU-nya?

Kali ini kita akan bahas mengenai NPU atau Neural Processing…
October 22, 2025 - 0

Review Toshiba 75C350RP: Smart TV Layar Besar dengan Kualitas Memadai, Harga Merakyat!

 Toshiba 75C350RP Smart TV ini punya layar besar, 75”! Tapi,…
October 19, 2025 - 0

Laptop Gaming Tidak Hanya untuk Gamer! Seri Mengenal Laptop Gaming feat. HP – Part 2

Siapa bilang Laptop Gaming itu cuman buat Gamer! Siapa bilang…
October 15, 2025 - 0

Review ADVAN Workplus Air: Kemurahan?

Serius nih ADVAN, kalian jual Laptop ini cuman Rp 8…

Gaming

October 25, 2025 - 0

Update Counter-Strike Kacaukan Pasar Skin, Timbulkan Kerugian Besar

Akibat update Counter-Strike 2 terbaru, harga skin langka di marketplace…
October 25, 2025 - 0

AKG Entertainment Hadirkan Toys Funism Pokémon & Maltese PupSnap

AKG Entertainment memperluas produknya di Indonesia dengan merilis dua seri…
October 25, 2025 - 0

Microsoft Minta Xbox Dapatkan Keuntungan di Atas Batas Standar

Kebijakan baru terkait target profit untuk Xbox menjadi penyebab kenaikan…
October 25, 2025 - 0

Pokemon Legends: Z-A Cetak Rekor Penjualan Game di Nintendo Switch 2

Seminggu setelah rilisnya, Pokemon Legends: Z-A berhasil cetak rekor penjualan…