Siapa CEO Microsoft Berikutnya? Berikut Ini Prediksinya
Microsoft mulai membentuk tim khusus untuk menyeleksi kandidat-kandidat yang ada menyusul pengumuman mundurnya Steve dalam waktu 12 bulan ke depan. Namun pihaknya tidak menyebutkan, siapa saja mereka yang berhak gantikan posisi Steve Ballmer sebagai CEO Microsoft selanjutnya.
Jadi, siapa yang akan berada di daftar kandidat ini? Marry jo Foley, wartawan kawakan ZDNet yang telah berkecimpung lebih dari 20 tahun mengikuti pemberitaan (hanya) seputar Microsoft, mengemukakan analisisnya terhadap beberapa calon, baik kalangan internal maupun eksternal yang mungkin bakal didapuk menjadi CEO berikutnya. Ada tujuh kandidat yang menurutnya mungkin akan cocok membawa perubahan baru Microsoft.
Kalangan Internal Microsoft
1. Chief Operating Officer (COO) Kevin Turner

Turner sempat dikabarkan menjadi kandidat kuat untuk menggantikan Ballmer sebagai CEO berikutnya. Sayangnya, dia tidak terlalu populer di kalangan karyawan Microsoft, padahal Ia jarang juga berpergian keluar kantor. Turner pun baru saja kena reorganisasi Ballmer baru-baru ini. Walau masih menjabat sebagai COO, namun Ia kehilangan tanggung jawabnya untuk unit pemasaran terpusat di Microsoft. “Jadi saya berpikir, memilih dia tidak mungkin,” kata Foley.
2. Executive Vice President of Marketing Tami Reller

Reller bergabung dengan Microsoft pada 2001 silam ketika perusahaan membeli perangkat lunak Great Plains Software (GPS). Di GPS ia bekerja sejak 1984. Lalu pada 2007, Reller pindah ke tim Windows guna menjalankan bisnis dan strategi pemasaran untuk sistem operasi dan berbagai perangkat Windows.
3. Executive Vice President I Tony Bates

Bates bergabung setelah Microsoft mengakuisi Skype. Ia pun juga menjadi penanggung jawab di Skype. Pada reorganisasi Ballmer, Bates memperoleh kekuasaan dan menjadi kepala pengembangan bisnis dan mengawasi kemitraan Mirosoft, seperti Yahoo dan Nokia. Sebelum bekerja di Skype, Bates merupakan General Manager di Cisco Enterprise, kelompok usaha kecil dan komersial. “Sekarang, CEO Microsoft perlu menjadi ‘Jack atau Jill’ dari seluruh perusahaan dan consumer trade. Jika saya seorang wanita petaruh, maka saya akan mengatakan, Bates adalah lawan yang sangat kuat untuk menjadi CEO,” tutur Foley.
4. Executive Vice President II Satya Nadella

Nadella telah bekerja cukup lama di beragam unit bisnis Microsoft. Sebelumnya, Ia menjabat sebagai senior VP penelitian dan pengembangan di divisi layanan online (Bing, MSN, dan iklan). Sebelum itu juga, Ia sempat memimpin unit Microsoft Business Solutions (ERP dan CRM). Tugasnya yang terbaru setelah reorganisasi Ballmer, Ia mengepalai unit rekayasa cloud dan enterprise. Menurut Foley, Nadella memiliki pengetahuan mendalam tanpa batas mengenai Microsoft.
Kalangan Eksternal (Mantan) Microsoft
1. CEO Nokia Stephen Elop

Orang dalam di kantor pusat Microsoft tidak mungkin tak mengenal Elop. Sebelum Ia bergabung ke posisi puncak di Nokia pada 2010 silam, Elop merupakan presiden di divisi bisnis Microsoft. Ada rumor beredar, Elop merupakan “Trojan Horse” yang telah menyusup ke Nokia agar perusahaan barunya itu mau menggunakan Windows Phone dan mendepak Symbian sebagai sistem operasi mobile utama untuk smartphone Nokia.
2. Mantan CEO Juniper Network Kevin Johnson

Baru-baru ini, Johnson telah pensiun dari Juniper. Sebelum bergabung ke perusahaan itu, Ia sempat mengemban tugas mengepalai unit platform dan layanan di Microsoft. Pada 2008 Ia keluar dari Microsoft. Saat itu tidak jelas, apakah kepergian Johnson karena keinginannya sendiri atau memang dipecat.
3. Mantan Kepala Windows Steven Sinofsky

Secara tiba-tiba Ia memutuskan untuk meninggalkan Microsoft Windows pada November tahun lalu. Banyak kalangan percaya, itu bukan kemauannya sendiri, namun memang pihak Microsoft-lah yang memintanya untuk hengkang. Baru-baru ini, Ia mengumumkan akan bergabung sebagai mitra dewan pengurus di Andreesen Horowitz, perusahaan patungan di bidang investasi di berbagai perusahaan teknologi, seperti Twitter dan 45 startup lainnya. “Sinofsky masih memiliki penggemar di dalam perusahaan (Microsoft), tapi saya benar-benar ragu, dia akan kembali, seperti gaya mendiang Steve Jobs untuk kembali mengontrol perusahaan,” ungkap Foley.
Sekedar catatan, menurut Foley, Microsoft bukanlah tempat di mana banyak “orang luar” yang datang akan bertahan dan berhasil. Sebagian dari mereka yang dianggap berhasil pun malah “berkhianat” dengan iming-iming jabatan CEO di raksasa perusahaan lain.
Adakah dari ketujuh kandidat dugaan ini bakal menjadi CEO Microsoft berikutnya? Atau ada kandidat lain di luar ketujuhnya ini? Atau mungkin, Bill Gates bakal turun gunung mengambil kembali perusahaan yang telah didirikannya itu? Kita tunggu saja.
Sumber: ZDNET