Sony Tolak Tawaran Jual Divisi Hiburannya
Sony Corp. dilaporkan telah menolak proposal yang diajukan investor Daniel Loeb, seorang miliarder reksa dana (hedge fund). Proposal itu meminta Sony, menjual seperlima saham unit hiburannya melalui penawaran saham perdana atau IPO.

Loeb sendiri melalui perusahaan miliknya, Third Point sudah memiliki sekitar 6,5 persen saham di Sony Corp. Saham Loeb tersebut senilai US$ 1,1 miliar. Pada Mei lalu, pihaknya sempat melayangkan surat ke CEO Sony, Kazuo Hirai agar menjual hingga 20 persen saham divisi hiburannya melalui IPO. Bahkan, pihaknya telah menyediakan dana US$ 1,97 miliar bila Sony melakukan demikian.
Seperti dikutip Wall Street Journal, dalam sebuah surat yang dirilis Selasa kemarin Sony mengatakan, telah mempertimbangkan proposal yang dibuat Third Point. Namun akhirnya, Sony menolak. Pihaknya beralasan, nilai bisnis konten hiburannya tengah meningkat seiring pesatnya divisi perangkat elektronik mereka. (Baca juga: Sony Raup Laba Bersih dalam 3 Bulan)
Bahkan, Sony mengatakan, tidak perlu berbagi saham di unitnya itu hanya karena kekurangan modal. “Jika Kami memerlukan modal atau jika ada sesuatu yang tidak diharapkan terjadi, prioritas Kami adalah menggalang dana tanpa menjual sebagian aset penting bagi strategi pertumbuhan Kami. Dan, tanpa membebani kemampuan Sony untuk mengeksekusi strategi bisnis Kami, baik untuk divisi hiburan maupun elektronik,” kata CEO Sony, Kazuo Hirai.
Bagi Sony, memegang kendali penuh divisi hiburannya, seperti musik dan film, sangat penting bagi masa depan perusahaan. Adapun divisi tersebut, mencakup dua perusahaan yang tidak asing lagi bagi dunia hiburan saat ini, Sony Pictures dan Sony Music. Pada 2011 silam, Sony Pictures berhasil meraih pangsa pasar box office global sebesar 12,5 persen. Angka itu mengantarkan mereka berada di peringkat ketiga sebagai studio film tersukses di dunia. Berbagai film populernya di antaranya, franchise Spider-Man dan Resident Evil. Lalu di unit hiburan musiknya, pihaknya juga telah mempopulerkan penyanyi kelas dunia, seperti Beyonce dan Adele.
Hingga saat ini, Loeb belum memberikan pernyataaan resminya akan penolakan Sony. Untuk diketahui, Daniel Loeb sebenarnya juga dikenal memiliki reputasi baik dalam merombak dewan direksi dan tim manajemen perusahaan lain. Salah satunya, raksasa internet Yahoo, di mana Ia pegang posisi sebagai investor aktivis.
Dengan adanya putusan ini, semakin sulit bagi Loeb menebarkan jaring bisnisnya di Jepang. Berbagai anak perusahaan di negara tersebut yang sukses di luar negeri, memang dikenal, cenderung berpihak dengan manajemen induknya. Sudah banyak investor asing yang masuk ke Jepang untuk mengubah keadaan ini. Namun yang terjadi, hampir semuanya dirundung kegagalan.
Salut untuk Sony.