CEO Facebook: Twitter Tak Perlu Takut Lakukan IPO

Chief Executive Officer Facebook, Mark Zuckerberg menyarankan microblogging Twitter sekaligus menjadi pesaing jejaring sosialnya untuk segara malakukan penawaran saham perdana (IPO, initial public offering). Ia mengatakan, manajemen Twitter “jangan takut” mengejar ambisinya untuk go-public.
“Selama mereka (Twitter) bisa fokus dengan apa yang mereka lakukan sekarang, saya pikir, hal ini (IPO) akan menakjubkan,” ungkap Zuckerberg dalam sebuah wawancara, dilansir All Things D.
Zuck, sapaan akrabnya dalam wawancara tersebut juga menceritakan pengalamannya sewaktu Facebook melakukan IPO. Ia mengakui sempat merasa khawatir ketika melakukan itu. Saat itu, Facebook membuka penawaran hingga US$ 38 per lembar. Namun yang terjadi, penawaran yang datang malah kurang dari yang diharapkannya. Bahkan, beberapa bulan setelah lakukan IPO dan memasuki awal tahun ini, saham Facebook malah merosot hingga 50 persen.
Zuck juga mengatakan, sempat khawatir ketika saham Facebook jatuh yang terjadi ialah, para petingginya malah meninggalkan perusahan. Beruntung, ketika Facebook mulai fokus ke lini mobile, saham sekaligus pendapatannya dari iklan mulai beranjak naik. Bahkan, harga yang sempat diidam-idamkannya sewaktu IPO akhirnya tembus juga menyentuh angka lebih dari US$ 38 per lembar. Saat ini saham jejaring sosialnya telah mencapai angka US$ 45,04.
“Tapi kalau dipikir-pikir, Saya sempat terlalu takut untuk go-public. Saya pun berpikir untuk tidak perlu melakukan itu. Namun, setelah melewati masa sulit pada tahun pertama, perusahaan kami menjadi lebih kuat,” ungkap Zuck.
Mengikuti jejak bisnis Facebook, Twitter juga sudah mulai fokus untuk memperbaiki pendapatannya dari segi iklan. Selama ini, pendapatannya masih disokong dari iklan “promoted tweet” dan “promoted trend”. Selain itu, pihaknya juga telah mengkuisisi beberapa perusahaan analisis periklanan agar stasiun TV mau mengiklankan program acaranya melalui Twitter.
Kamis pekan ini, Twitter juga telah mengajukan persetujuan dengan badan regulasi Amerika Serikat untuk melakukan IPO. Ini akan menjadi debutnya yang paling diantisipasi oleh para perusahaan Silicon Valley, semenjak Facebook juga melakukan demikian pada pertengahan tahun lalu. Twitter berharap, dapat mengumpulkan pendapatan go public-nya hingga US$ 1 miliar. Menurut prediksi beberapa analis, Twitter kemungkinan akan menjual sekitar 10 persen sahamnya atau senilai US$ 1 miliar.