XL Axiata Resmi Caplok Axis Telekom Indonesia
Setelah masa perdebatan panjang hingga pemerintah turun tangan, salah satu operator seluler terbesar di Indonesia, XL, akhirnya resmi mengakuisi pesaing mereka, Axis. PT XL Axiata Tbk mengumumkan telah membeli PT Axis Telekom Indonesia senilai US$ 865 juta (Rp 9,86 triliun).
Pihaknya berhasil memboyong 95 persen saham Axis yang sebelumnya dimiliki oleh induk usahnya, yakni perusahaan telekomunikasi asal Arab Saudi, Saudi Telecom Company (STC). Dana sebesar itu nantinya digunakan untuk melunasi sebagian utang dan berbagai kewajiban yang mesti dipenuhi Axis. XL sendiri mendapatan dana membeli Axis dari perusahaan induknya, yakni Axiata Group Berhad dan pinjaman perbankan.
XL dirumorkan berencana untuk menambahkan dua alokasi spektrum frekuensi yang dimiliki Axis. Pasalnya, Axis memiliki alokasi spektrum sebesar 15MHz di 1.800MHz. Sementara alokasi di 2.100MHz ialah sebesar 10MHz. Dua spektrum inilah yang nantinya bakal digunakan XL guna menambah kapasitas dan meningkatkan pelayanan di jaringan 2G maupun 3G. Namun menurut pernyataan resminya, pihak XL menegaskan tidak ada perubahan dari kepemilikan spektrum tersebut.
Saat ini XL memiliki sekitar 54 juta pelanggan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Dengan adanya akuisisi tersebut, XL diproyeksikan akan mendapat lonjakan basis pelanggannya menjadi lebih dari 65 juta orang.
Presiden Direktur XL, Hasnul Suhaimi, mengatakan bahwa akuisisi tersebut akan memberikan manfaat yang signifikan bagi para pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya (stakeholders). “Dengan akuisisi ini, pelanggan akan mendapatkan kualitas layanan yang lebih baik termasuk kapasitas dan cakupan jaringan yang lebih luas,” kata Hasnul dalam pernyataan tertulisnya.
Adapun beberapa kesepakatan penting yang yang dimuat dalam pernyataan resminya, meliputi:
– Saudi Telecom Company (STC) dan Teleglobal Investment B.V. (Teleglobal), yang merupakan anak perusahaan STC akan menjual 95 persen saham di Axis kepada XL.
– Seratus persen nilai Axis sebesar US$ 865 juta, dengan catatan buku Axis bersih dari utang dan posisi kas nol (cash free and debt free).
– Dalam transaksi ini, XL akan membayar nilai nominal saham yang disepakati dan akan membayar sebagian dari hutang dan kewajiban Axis.
– Penyelesaian transaksi akan dilakukan setelah terpenuhinya kondisi yang disepakati antara lain:
1. Diperolehnya persetujuan dari instansi pemerintah terkait (dalam hal ini Kementerian Informatika dan Telekomunika RI).
2. Persetujuan pemegang saham XL melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
3. Tidak ada perubahan dari kepemilikan spektrum.
(sumber: Press Release XL)