Iklan Email Bertarget Gmail Dimejahijaukan

Seorang hakim federal di Amerika Serikat pekan lalu memutuskan penolakan untuk menghentikan sebagian perkara yang sempat diajukan penggugat terhadap raksasa internet Google. Gugatan tersebut terkait tuduhan bahwa Google selama ini mengamati isi email pengguna Gmail. Kemudian, dari hasil pengamatannya itu, Google menempatkan konten iklan yang cocok dengan isi email tersebut. Hal ini disebut sebagai “Iklan Bertarget”.
Sebagai contoh, misalnya pengguna mendapat kiriman atau melakukan percakapan melalui email seputar makanan, lalu secara kebetulan, di bagian sisi kanan pesan masuk Gmail malah muncul beberapa banner iklan yang berisi tentang makanan. Ini mengisyaratkan bahwa google telah menargetkan berbagai konten iklannya agar sesuai dengan kebutuhan atau sedang hangat diperbincangkan pengguna Gmail. Padahal, tidak sedikit pengguna yang merasa terganggu dengan keberadaan iklan tersebut karena membuat proses membuka email jadi lebih lamban.

Perkara ini dibawa oleh sembilan penggunggat dan beberapa di antaranya merupakan pengguna Gmail yang merasa dirugikan dengan konten iklan tersebut. Para penggugat mengatakan, Google telah melanggar beberapa undang-undang, termasuk undang-undang federal anti penyadapan dengan membaca email pribadi guna mengejar keuntungan.
Hakim distrik AS yang juga pernah menangani sengketa hukum antara Samsung dan Apple pada tahun lalu, Lucy Koh juga menolak argumen, Google telah mendapat persetujuan dari pengunanya agar dapat melihat isi email dengan tujuan, menghadirkan iklan bertarget. “Tidak ada kebijakan Google yang menunjukkan bahwa mereka akan menghentikan penyadapan komunikasi email antar pengunanya,” ujar Koh, dilansir Reuters.
Kendati demikian, Koh juga menolak dua klaim yang dibawa para penggugat tersebut. Namun, ia masih memberi mereka kesempatan untuk menyiapkan berbagai bukti tambahan untuk diajukan di sidang berikutnya. Dalam hal ini, pihak Google pun merasa kecewa dengan keputusan yang dikeluarkan hakim Koh. “Kami kecewa dengan keputusan ini dan akan mempertimbangkan pilihan kami,” ujar juru bicara Google, Matt Kallman.