Google Paling Sering Diberitakan oleh Media
Lupakan iPad Air dan iPhone, kini Google dan berbagai layanannya menjadi menjadi topik yang paling banyak diberitakan oleh media di seluruh dunia hingga menjelang akhir tahun 2013 ini. Bahkan, Google pun berhasil mengalahkan Apple yang selama dua tahun berturut-turut, memuncaki setiap pemberitaan media global.
Demikian sebuah laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Dow Jones, perusahaan Amerika Serikat yang bergerak di bidang penerbian informasi keuangan. Laporan tersebut menemukan, Google telah dibahas sebanyak 123.769 kali oleh media global sepanjang 2013 ini. Angka tersebut meningkat lebih dari 10 persen dibandingkan tahun lalu yang hanya sebanyak 11.954 kali dan pada 2011 sebanyak 104.071 kali.
Sementara itu, popularitas Apple dalam pemberitaan media global pada tahun ini telah menurun sebesar 27 persen dari 165.100 kali menjadi 120.451 kali. Padahal pada 2011, perusahaan yang didirikan oleh mendiang Steve Jobs tersebut pernah mencapai angka 130.511 kali. Hal ini juga menandakan, terjadi penurunan publikasi mengenai Apple dan produknya sejak 2010 terakhir yang ketika itu, hanya disebutkan oleh media sebanyak 89.222 kali.
Laporan tersebut menjelaskan, Google menerima banyak perhatian di dalam berita yang dibuat media setiap bulannya hampir sepanjang tahun ini. Puncaknya, publisitas terbanyak tentang Google terjadi pada Mei. Pada waktu itu, raksasa internet tersebut mencuri perhatian publik dengan mengadakan Google I/O sebuah keonferensi pengembang tahunan Google yang dihadiri 6.000 pengembang.
Sementara itu, Apple mengalami lonjakan pemeberitaan terjadi pada September. Pada bulan tersebut, Apple meluncurkan dua smartphone terbarunya, iPhone 5S dan iPhone 5C. Selain itu pada bulan yang sama, pihaknya juga merilis iOS 7 untuk iPhone, iPad dan iPod Touch.
Lalu di posisi ketiga, perusahaan teknologi yang paling banyak diberitakan media global ialah Microsoft. Perusahaan tersebut disebutkan lebih dari 84.000 kali sepanjang 2013 ini. Masa publisitas tertinggi mengenai produk Microsoft terjadi pada Juni atau ketika pihaknya meluncurkan Windows 8.1.
Sumber: LA Times