Obama Gelar Rapat Tertutup dengan Para Bos IT
Presiden Amerika Serikat Barrack Obama turun tangan menjawab sejumlah isu yang dikhawatirkan para raksasa IT saat ini. Obama dijadwalkan menggelar rapat tertutup dengan para petinggi di berbagai perusahaan teknologi informasi, seperti Apple, Facebook, Google, dan Twitter.
Seorang pejabat di Gedung Putih mengatakan, rapat tersebut membicarakan sejumlah isu, mulai dari masalah di website jaminan kesehatan masyarakat milik pemerintah AS, healthcare.gov hingga kasus penyadapan yang melibatkan Badan Keamanan Nasional (AS).

Dari 15 petinggi perusahaan IT yang akan menghadiri rapat di Ruang Rosevelt, Gedung Putih tersebut, di antaranya CEO Apple Tim Cook, COO Facebook Sheryl Sandberg, CEO Yahoo Marissa Mayer, Chairman Executive Google Eric Schmidt hingga CEO Twitter Dick Costolo.
“Kami menghargai kesempatan untuk berbagi secara langsung dengan presiden tentang tuntutan kami atas kegiatan intelejen pemerintah yang kami rilis pekan lalu. Dan kami mendorongnya untuk mengabil langkah agresif melakukan perubahan,” tulis penyataan bersama para petinggi perusahaan IT tersebut, dilansir dari USA Today.
Adanya rapat dengan Obama ini merupakan jawaban pemerintah dari aksi koalisi delapan raksasa IT, yakni AOL, Apple, Facebook, Google, LinkedIn, Microsoft, Twitter, dan Yahoo. Melalui surat terbuka yang dikirimkan kepada Obama, mereka menentang berbagai penyadapan NSA, menuntut adanya reformasi di tubuh NSA serta mengubah undang-undang pengawasan intelejen.
Sebagian besar dari anggota koalisi raksasa IT tersebut, sebenarnya merupakan pendukung utama Obama sewaktu masa kampanye pemilihan Presiden AS. Sayangnya, ketika program mata-mata NSA terungkap, hubungan antara Obama dan para raksasa IT yang kebanyakan berbasis di Silicon Valey, Amerika Serikat tersebut mulai merenggang.
Mereka berpandangan, program pengawasan yang dilakukan NSA ke sejumlah perusahaaan internet kian membuat pengguna di seluruh tak lagi percaya tentang keamanan datanya. Akibatnya, pengguna internet pun menurun dan tentu akan merugikan citra sekaligus pendapat perusahaan internet tersebut.













