Samsung Dekati Pepsi dan Coca-Cola

Raksasa teknologi asal Korea Selatan, Samsung Electronics dikabarkan sedang mengembangkan smartphone untuk kalangan profesional yang dapat disesuaikan atas permintaan perusahaan global, seperti Pepsi dan Coca-Cola.
Itu dilakukan Samsung sebagai upaya dalam mempertahankan momentum pertumbuhan bisnis handset-nya. Seorang pejabat Samsung, dilansir harian Korea Times mengatakan, pihaknya sedang menargetkan strategi pemasaran berbasis “top-tier” untuk menghadirkan smartphone canggih guna melayani klien yang berasal dari perusahaan global.
“Kami secara aktif mendekati perusahaan yang memiliki saluran distribusi besar, seperti FedEx, UPS, Pepsi, dan Coca-Cola. Sederhananya, sistem pengiriman berbagai perusahaan tersebut secara efektif dapat dikendalikan oleh perangkat Samsung yang telah disesuaikan dengan kebutuhan klien,” kata seorang pejabat Samsung.
Bukan hanya handset, Samsung juga mengembangkan solusi perangkat lunak buatannya yang dapat disesuaikan oleh permintaan perusahaan lain. Ini juga bagian dari strategi teknologi Samsung, memenuhi kebutuhan sektor business-to-business (B2B) di industri dan antisipasi dari pasarnya yang business-to-consumer (BTC) yang dikhawatirkan bakal melemah.
“Itu sebabnya, Samsung menghabiskan lebih banyak upaya dalam pengembangan smartphone untuk klien sektor perusahaan. Dan kami sedang mencari kemitraan dengan pemain global, seperti FedEx, Pepsi, dan Coca-Cola guna meningkatkan pengaruh kita di sektor B2B yang menguntungkan,” kata pejabat Samsung lainnya.
Samsung pun berharap, jumlah klien yang menggunakan solusi mobile-nya dapat melebihi angka 200 juta klien pada akhir tahun ini. Pihaknya ingin membuka platform kepada mitra bisnisnya untuk menarik lebih banyak lagi klien yang berasal dari korporasi atau perusahaan.
Ini merupakan langkah serupa yang dilakukan BlackBerry sebelumnya dalam menyediakan smartphone maupun solusi layanan email terhadap perusahaan lain. “BlackBerry adalah raja di wilayah itu, dan kami menantang itu,” kata sumber tersebut yang enggan menyebutkan identitasnya.