Lenovo Ingin Buktikan Ambisinya yang Dianggap “Gila”
Lenovo yang selama ini dikenal sebagai produsen PC, kini berambisi untuk menjadi nomor satu dunia di pasar perangkat mobile,yakni tablet dan smartphone. Seorang petinggi Lenovo mengatakan, hal ini terdengar seperti ambisi yang gila, mengingat pangsa pasar mereka di Cina masih berada di tempat kedua setelah Samsung. Namun, vendor PC terbesar di dunia itu ingin membuktikan ambisi gilanya tersebut dan menggeser tempat teratas Samsung di ruang mobile.

“Saya akan dengan jelas mengatakan: ambisi kami suatu hari nanti ialah menjadi No.1 di ruang mobile. Saya tahu kedengarannya gila. Namun, lima tahun yang lalu, sewaktu saya mengatakan kami akan menjadi menjadi nomor satu di PC, orang akan mengatakan kami gila,” kata JD Howard, wakil presiden Lenovo yang bertanggung jawab mengembangkan bisnis smartphone Lenovo di luar Cina, dilansir dari Financial Review.
Howard menegaskan, pihaknya tak pernah memiliki rencana yang sederhana guna mencapai ambisi kesuksesan tersebut. Mulai tahun ini, Lenovo akan mendorong bisnisnya ke Amerika Serikat dan pasar negara maju lainnya. Ini merupakan langkah yang cukup unik, di saat vendor lokal lainnya masih ingin fokus di pasar negara berkembang.
Meskpun telah sukses di pasar PC seluruh dunia serta smartphone di Cina dan negara berkembang lainnya, Ia ingin membawa nasib baik Lenovo di pasar negara maju yang kini masih dikuasai Apple dan Samsung tersebut. Bahkan, kantor pusat Lenovo bukan hanya di Beijing saja, namun kini juga sudah terdapat di Moririsvile, North Carolina, AS.

Ambisi Lenovo ini tak serta-merta didukung oleh alasan yang cukup kuat. Pasalnya, menurut perkiraan IDC, penjualan PC keseluruhan vendor pada 2013 lalu telah menurun hampir 14 persen menjadi 314 juta unit. Hal tersebut akibat penetrasi tablet dan smartphone. Inilah yang kemudian, membuat Lenovo mulai fokus ke pasar mobile.
Kendati demikian, Lenovo bukan lah satu-satunya vendor smartphone asal Cina yang memiliki ambisi berekspansi gloal. Pasalnya, pihaknya mesti berhadapan dengan Huawei, ZTE, dan Xiaomi yang juga sudah mendorong bisnisnya di luar pasar domestik. “Lenovo akan merasakan tekanan, namun kemungkinan mereka lebih siap untuk mnghadapi badai,” ujar Jeff Orr, analis dari ABI Research.