Pendiri BlackBerry Akhirnya Dapat Melihat Firasat Buruk

Salah satu pendiri BlackBerry, Mark Laziridis baru saja melepas 3,5 juta sahamnya di BlackBerry. Kini, Lazaridis hanya memiliki saham BlackBerry sebanyak 4,99 persen dari sebelumnya 5,68 persen. Keputusan pria berambut putih tersebut dipandang sebagai langkah yang tepat dalam melihat peluang bisnis, di tengah kerugian besar melanda perusahaannya.
Edward Snyder, analis dari Charter Equity Research memandang, Lazaridis merupakan seseorang yang mampu memiliki keyakinan yang kuat ketika perusaannya itu berada di ambang terburuk. “Saya pikir, akhirnya Ia dapat melihat nasib buruk yang pasti akan segera datang (di BlackBerry),” ujar Snyder, dilansir Wall Street Journal.
Maka dari itu, Ia membuat keputusan menjual sedikit demi sedikit sahamnya. Pelepasan sahamnya pun terbagi ke dalam dua tahap. Pertama menjual 3,17 juta saham di harga US$ 7,55 dan kedua ketika harga naik sedikit menjadi US$ 7,66, Ia melepas 333.107 lembar saham. Dari penjualan itulah, Lazaridis pun berhasil mengantongi dana sekitar US$ 26 juta.
Bahkan, analis lainnya memandang, Lazaridis telah melakukan hal yang cerdas untuk melepas sahamnya itu. “Ini tindakan cerdas baginya untuk menjual sahamnya sekarang ketika saham masih dengan mudah bisa dengan dijual (liquid stock),” kata Deniel Ernst, analis dari Hudson Square Research.
Saham BlackBerry sendiri telah anjlok sekitar 36 persen selama 2013. Ironinya lagi, beberapa waktu lalu ketika santer terdengar bahwa Ia dan kelompoknya akan membeli semua saham BlackBerry (Buyback), akhirnya memutuskan tidak melakukan hal tersebut. Terlebih pada kuartal terbaru ini, BlackBerry telah menderita kerugian sebesar US$ 4,4 miliar.
Sementara itu, analis Mark McKenchie cukup menyayangkan, kenapa baru sekarang Lazaridis menjual sahamnya ketika harganya telah anjlok berada di angka US$ 7. “Mr. Lazaridis akan menjadi jauh lebih cerdas seandainya menjual sahamnya sewaktu tiga tahun yang lalu ketika harganya masih sekitar US$ 70,” imbuhnya.













