iPhone Paling Banyak Dipakai Pekerja Kantoran

Saat ini, sudah ada 132 juta orang di seluruh dunia yang menggunakan smartphone mereka di tempat kerjanya. Dari jumlah tersebut, menurut sebuah penelitian terbaru, perangkat iPhone lah yang paling banyak digunakan pekerja kantoran.
Dalam laporan kuartalan terbaru dari Good Technology menemukan, sebanyak 54 persen perangkat iphone telah diaktifkan oleh pekerja di kantornya. Persentase tersebut telah menguat dibanding periode sebelunya. Ini lantaran Apple telah memperbarui perangkat smartphone terbaru, iPhone 5S, yang dianggup cukup menarik minat pekerja dan eksekutif muda.
Sementara adopsi penggunaan smartphone Android hanya mencapai 26 persen saja, turun sedikit dari kuartal sebelumnya, tetapi masih naik tiga poin dibanding tahun lalu. Sementara smartphone ber-platform Windows Phone lebih parah lagi dengan hanya menyumbang 1 persen aktivasi sejak kuartal kedua hingga ketiga.
Sayangnya, Good Technology tidak bisa menyebutkan persentase perangkat yang dulunya sering dipakai kalangan pekerja, BlackBerry. Atau memang, smartphone tersebut sudah terlampau sedikit penggunanya di kalangan pekerja.
Pihak Good Technology mengatakan, seperti dilansir dari ReCode, kebanyakan yang pekerja lakukan pada smartphone-nya ialah mengedit dokumen. Terlebih, mulai dari iPhone, Android, hingga smartphone Windows Phone sudah dilengkapi semacam aplikasi office untuk membaca maupun menulis dokumen yang biasanya hadir di PC. Sementara aplikasi lainnya yang cukup populer seperti storage cloud dan aplikasi manajemen kerja.
Semakin banyaknya orang yang menggunakan smartphone di tempat kerja, membuat perusahaannya hingga menyediakan aplikasi enterprise mobile yang bisa mereka gunakan. Pihaknya pun memperkirakan, akhir tahun nanti bakal ada 174 juta orang yang gunakan smartphone-nya di tempat kerja atau naik dari 132 juta orang.
“Apa yang kita paling bersemangat dapatkan ialah jenis aplikasi perusahaan telah membangun diri mereka sendiri. Kami melihat pertumbuhan yang lebih agresif pada kuartal keempat lalu,” ungkap CEO Good Technology Christy Wyatt dalam sebuah wawancara.