Lie Detector Bakal Hadir di Jejaring Sosial

Author
Ozal
Reading time:
February 24, 2014

Rumor dan fakta sering bercampur aduk dan meyebar di jejaring sosial. Akibatnya, pengguna dunia maya mulai kesulitan, apakah informasi yang didapatnya itu dari Facebook maupun Twitter benar atau tidak. Menjawab kegalauan tersebut sekelompok peneliti dari universitas, kini tengah membangun suatu sistem perangkat lunak secara otomatis yang mampu memverifikasi rumor di dunia maya.

02835993.jpg

Sistem tersebut layaknya sebuah alat pendeteksi kebohongan atau Lie Detector. Sistem ini nantinya mampu menganalisa secara langsung dan otomatis, apakah informasi tersebar di internet benar adanya. Peneliti tersebut menamai sistem pendeteksi kebohongan ini sebagai “pheme” yang diambil dari nama mitologi Yunani-berarti rumor.

Peneliti mengatakan, rumor online akan diklasifikasi ke dalam empat jenis: Speculation; (misalnya, apakah nilai tukar Dolar terhadap Rupiah bakal melemah), Controversy; (misalnya, keberadaan hantu di suatu tempat), Misinformation; (informasi palsu yang disebarkan secara tidak sengaja), dan Disinformation (informasi palsu yang disebarkan dengan tujuan jahat).

Seperti dilansir dari BBC, sistem nantinya akan mengklarifikasi berbagai akun sumber guna menilai keabsahan dari informasi tersebut. Kategori akun sumber tersebut meliputi portal berita, wartawan, pakar, saksi, masyarakat, dan berbagai akun bot. Sistem juga akan menganalisa, apakah akun-akun tersebut dibuat hanya untuk menyebarkan rumor belaka yang sulit dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Percakapaan di jejaring sosial akan dipelajari guna melihat, bagaimanan perkembangan informasi itu beredar. Sumber informasi beruntun pun juga ikut diperiksa sehingga pada akhirnya, informasi dapat dikonfirmasi atau ditolak kebenarannya.

Hanya teks yang akan dianalisis sistem. Kami tidak akan melakukan analisis terhadap gambar. Jadi kami tidak akan mencari gambar untuk melihat apakah foto telah diubah atau tidak. Hal itu terlalu sulit dilakukan secara teknis,” kata kepala peneliti dari University of Sheffield, Dr Kalina Bontcheva.

Tujuan dari sistem informasi dibuat guna membantu berbagai organisasi, termasuk organisasi pemerintah, LSM, lembaga kesehatan, wartawan, layanan darurat, dan perusahaan dalam menanggapi suatu rumor maupun informasi palsu yang beredar.

Proyek yang dilakukan sejak 2011 silam ini melibatkan tim peneliti dari lima universitas, yakni Sheffield, Warwick, King College London dari Inggris serta Saarland di Jerman dan Modul dari Austria. Bukan hanya kalangan akademis saja, pihak perusahan pun juga banyak yang terlibat terlibat, yakni Atos, iHub, Ontotext, dan Swissinfo. Proyek inipun diperkirakan telah menelan dana sekitar £ 3,5 juta (Rp 69 miliar).

Share
Load Comments

Gadget

October 19, 2025 - 0

Review Infinix GT 30: Smartphone Gaming Padahal Aslinya All-Rounder!

Ini adalah Infinix GT 30! Ya, hape ini adalah versi…
July 10, 2025 - 0

Fossil Hadirkan Dua Jam Tangan Kolaborasi Marvel Fantastic Four

Fossil mengumumkan hadrinya dua jam tangan eksklusif hasil kolaborasi Marvel…
June 18, 2025 - 0

Review “Singkat” Samsung Galaxy S25 Edge: Smartphone Pemicu Pro-Kontra! Sebaik/Seburuk Itu?

Ini hape yang memicu Pro-kontra.  Banyak orang, bahkan kami pun…
June 17, 2025 - 0

Review Amazfit Active 2 Square: Smartwatch “Kotak” yang Klasik, Canggih, dan Baterai Awet!

Kalian sedang cari smartwatch bentuk kotak yang canggih, baterai irit,…

Laptop

November 8, 2025 - 0

Review Axioo Hype-R X8 OLED: Laptop AMD Ryzen PRO Rp 8 Jutaan

Setelah sebelumnya menggunakan prosesor Intel, Laptop Axioo Hype-R kini hadir…
November 7, 2025 - 0

Review Acer Swift Go 14 AI (2025): Desain Cantik, Layar Mewah, Baterai Tahan Seharian!

Ini adalah laptop yang cocok banget diajak kerja outdoor. Karena…
November 4, 2025 - 0

Seri Mengenal Laptop Gaming feat. HP – Part 4: Ini Rahasia Kenapa Performa Laptop Gaming Lebih Kencang!

Kita semua tahu Laptop Gaming itu bisa kencang karena menggunakan…
October 28, 2025 - 0

Review Acer Nitro V 15 (2025): Laptop RTX 5050 Ternyata Sekencang Ini!

Ini Laptop Gaming terjangkau dari Acer dengan GPU RTX 50…

Gaming

November 15, 2025 - 0

Crystal Dynamics Kembali Lakukan PHK untuk Ketiga Kalinya di 2025

Crystal Dynamics lakukan PHK ketiga di 2025 demi reorganisasi dan…
November 15, 2025 - 0

Ubisoft Tunda Laporan Keuangan FY26 dan Hentikan Perdagangan Saham

Ubisoft tunda laporan keuangan FY26 dan hentikan perdagangan saham di…
November 15, 2025 - 0

Red Dead Redemption Akan Meluncur di Android & iOS via Netflix

Red Dead Redemption akhirnya menuju ranah mobile pada Desember ini,…
November 15, 2025 - 0

ARC Raiders Resmi Nerf Perk Security Breach di Update 1.2.0

ARC Raiders secara diam-diam lakukan nerf untuk perk Security Breach…