Rakuten Gelontorkan Dana Fantantis Caplok Viber

Kamis pekan ini, aplikasi instant messaging dan panggilan telepon, Viber, dilaporkan telah dibeli oleh Rakuten, raksasa e-commerce dari Negeri Sakura, Jepang. Dana yang dikeluarkan Rakutan guna mencaplok Viber pun cukup fantastis, mencapai US$ 900 juta atau setara dengan Rp 10,8 triliun.
Pendapatan yang minim, kerugian yang besar, dan tak mampu bersaing di kancah aplikasi pesan menjadi alasan utama Viber rela dicaplok Rakuten. Selama 2013 lalu, Viber hanya memperoleh pendapatan sebesar US$ 1,52 juta. Angka yang tidak ada satu persennya bila dibandingkan pendapatan Line selama 2013 lalu mencapai US$ 338 juta.
Ironinya lagi, kerugian bersih yang diderita Viber telah membengkak dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya dari US$ 14,7 juta menjadi US$ 29,5 juta pada 2013. Kerugian yang tidak setimpal dengan pendapatannya sendiri ini lantaran Viber tak cukup sukses menghasilkan uang dari jualan sticker.

Seperti dikutip dari Wall Street Journal, pembelian Viber akan memberikan Rakuten akses ke ratusan juta pengguna Viber di seluruh dunia. Saat ini, pengguna aktif Viber telah mencapai 100 juta orang dari 280 juta terdaftar yang tersebar di 193 negara, termasuk di Indonesia.
Salah satu fitur andalan layanan Viber sendiri, memungkinkan pengguna Viber (melalui nomor ponselnya) bisa melakukan panggilan telepon ke pengguna non-viber, serupa dengan fitur yang ada di Skype. Fitur telepon inilah yang nantinya bakal diintergrasikan ke layanan e-commerce Rakuten, hanya dengan memanfaatkan nomor ponsel dan password guna membuka akun rekening belanja.
Selain fitur e-commerce tersebut, Rakuten berencana menghadirkan layanan Game di Viber. Dengan begitu, Viber bisa lebih matang lagi bersaing dengan e-commerce di WeChat dan layanan game milik Line. Dampak positifnya bagi pengguna Viber, mereka bakal menikmati sejumlah fitur baru dari sekedar layanan instant messaging dan panggilan telepon saja.
“Jika kita membeli Viber sekarang, saya tidak berpikir kita bisa membelinya nanti. Itu tumbuh begitu cepat,” kata Hiroshi Mikitani, pendiri sekaligus pendiri Rakuten yang menganalogikan Viber seperti Fugu, ikan beracun yang bila tidak diolah dengan benar bakal berakibat fatal.