Rentan Terorisme, Rusia Tetapkan Bitcoin Ilegal

Pemerintah Rusia telah mengeluarkan peringatan kepada penduduknya untuk tidak menggunakan mata uang virtual Bitcoin. Hal itu disebabkan karena pemerintah khawatir Bitcoin dapat digunakan untuk pencucian uang dan pendanaan terorisme. Bahkan, pihaknya menyebut Bitcoin sebagai mata uang paralel yang ilegal untuk digunakan, baik sebagai alat pembayaran maupun investasi.
“Sistem pembayaran anonim dan mata uang cyber telah mendapatkan sirkulasi yang cukup besar, termasuk yang paling terkenal, Bitcoin sebagai pengganti uang dan ini tidak dapat digunakan oleh perorangan maupun yang berbadan hukum,” kata Kejaksaan Agung Rusia dalam pernyataan resminya, seperti dilansir dari kantor berita Reuters.
Lembaga hukum tersebut menegaskan, hukum di Rusia telah menetapkan bahwa Rubel adalah satu-satunya mata uang resmi saat ini dan tidak bisa digantikan atau sebagai opsional oleh mata uang jenis apapun. Bila seandainya ada pihak yang mengenalkan unit pengganti moneter lainnya, seperti Bitcoin di Rusia, maka itu dianggap sebagai tindakan yang ilegal.
“Warga negara Rusia dan badan hukum didorong bahkan secara tidak sengaja masuk ke aktivitas ilegal, termasuk pencucian uang hasil kejahatan serta pendanaan terorisme,” ujar kejaksaan tersebut.
Kejaksaan Agung Rusia menambahkan, pihaknya telah bekerja sama dengan bank sentral Rusia dan lembaga penegak hukum lainnya guna memperketat peraturan dan mencegah pelanggaran hukum yang ditimbulkan Bitcoin. Akhir januari lalu, bank sentral rusia sempat mengatakan, perdagangan Bitcoin dalam bentuk investasi sangat spekulatif dan membawa risiko kerugian yang cukup besar.