Lenovo Beli Paten Ponsel US$ 100 Juta
Aliran dana Lenovo untuk menguasai teknologi seluler milik perusahaan lain masih terus berlanjut, setelah Motorola Mobillity. Vendor PC nomor satu asal Cina yang tengah giat memasuki pasar smartphone itu dilaporkan telah membeli sejumlah portofolio paten ponsel yang dimiliki Unwired Planet.

Pihaknya mengumumkan, Lenovo telah menyetujui untuk pembelian portofolio paten dan mendapatkan lisensi yang dimiliki Unwired Planet senilai US$ 100 juta. “Investasi ini merupakan keberlanjutan dari yang sudah ada mengenai portofolio kekayaan intelektual Lenovo,” kata Jay Clemens, General Counsel dari Lenovo.
Unwired Planet saat ini memiliki lebih 2.500 portofolio paten yang ada dan paten yang masih menunggu persetujuan untuk disahkan. Dari jumlah tersebut, hanya 21 paten yang bakal menjadi milik Lenovo, termasuk paten untuk teknologi 3G dan LTE-4G serta paten mobile penting lainnya.
Sementara kesepakatan lainnya ialah Lenovo juga akan memiliki lisensi paten milik Unwired Planet untuk beberapa tahun mendatang. Tidak diketahui pasti, apakah kesepakatan lainnya ini termasuk kesepakatan lisensi silang atau Lenovo memang menyewanya untuk periode tertentu.
“Ini akan memberi pelayanan bagi perusahaan dengan baik, seperti halnya smartphone di seluruh dunia dan bisnis mobile PC Plus yang terus tumbuh dan berkembang,” ungkap pejabat Lenovo tersebut, seperti dikutip dari kantor berita Reuters.
Untuk diketahui, Unwired Planet sendiri merupakan salah satu pionir pengembang dari Wireless Application Protocol (WAP) yang merupakan standar teknis untuk mengakses informasi atau isi sebuah website di internet melalui jaringan nponsel. Pihaknya juga juga menjadi pemasok perangkat lunak komunikasi ponsel terbesar, seperti teknologi SMS, MMS, email, browser web, dan gateway internet.
Di dunia industri ponsel, banyak perusahan menganggap Unwired Planet sebagai sebuah perusahaan Patent Troll. Pasalnya, mereka seringkali memanfaatkan paten penting yang dimilikinya untuk membawa vendor raksasa seperti Apple, BlackBerry, dan Google ke meja hijau dengan tujuan, menuntut biaya lisensi, ganti rugi atas pelanggaran paten, hingga ajakan untuk lisensi silang.













