Akun Palsu Facebook Digunakan untuk Tipu Polisi Perancis

Membuat akun palsu di Facebook yang digunakan untuk tindakan penipuan baru-baru ini terjadi di kota Moulins, Paris, Perancis. Bukan penipuan yang merugikan materi, namun penipuan yang melibatkan kepolisian setempat yang harus mengerahkan tenaga mencari orang hilang yang ternyata adalah sosok fiktif belaka. Kasus ini kini masih bergulir dimana target polisi yang tadinya mencari orang hilang yang ternyata sosok fiktif dari akun Facebook palsu, berubah mencari motif mengapa pelapor ingin mempermainkan polisi.
Awalnya kasus ini berawal saat ada seseorang melaporkan hilangnya seorang anak berumur 2 tahun bernama Chayson Basinio. Chayson dilaporkan hilang dari parkiran mobil sebuah supermarket di kota Moulins. Polisi pun memudian menetapkan kasus tersebut sebagai penculikan hingga melakukan penyisiran di danau dekat kota jikalau si bocah tercebur di dalamnya. Namun setelah beberapa hari pencarian dengan hasil nihil, polisi berhasil menemukan bahwa si kecil Chayson adalah sosok palsu. Polisi menemukan sebuah akun Facebook yang memperlihatkan foto Chayson Basinio dan ayahnya Rayane Basinio ternyata adalah profil rekayasa dan tidak ada bukti bahwa akun ini adalah nyata.

Polisi berhasil menemukan bahwa akun yang memajang foto anak laki-laki dan ayahnya tersebut adalah akun rekayasa yang sengaja dibuat untuk hal ini. Polisi menemukan kesamaan foto yang digunakan pelapor tersebut dengan foto akun lain di Facebook namun dengan detail yang jauh berbeda. Kepada situs online the Guardian, Jaksa Penuntut Umum Eric Mazaud menyatakan bahwa penyelidikan dan pengucilan ini jelas-jelas diarahkan sebagai salah satu pelaporan kejahatan atau pelanggaran imajiner. Penyelidikan tersebut sangat lama dan rumit namun mereka kini bisa mengatakan bahwa si kecil Chayson tidak pernah ada, begitu juga ayah dan ibunya.
Pelapor dari penculikan itu sendiri adalah seorang wanita yang mengklaim sebagai bibi-tua dari Chayson dan kini dia telah ditahan karena ada sejumlah inkonsistensi yang berkembang dari ceritanya. Wanita itu melaporkan bahwa dia terakhir melihat anak itu minggu lalu di dekat supermarket dan yakin dia sudah diculik. Wanita itu juga menyatakan bahwa ayah dan ibu Chayson sudah berpisah dan dia tidak tahu keberadaan kedua orang tua anak tersebut. Jika ternyata terbukti bersalah dalam menciptakan kejahatan, wanita tersebut diancam dengan hukuman 6 bulan penjara dan denda 7,500 Euro atau sekitar US$10,360. Selain wanita tersebut, anak perempuan dan seorang sepupunya juga diinterogasi polisi yang diyakini telah membantu membuat akun palsu dengan gambar yang diambil dari akun orang lain yang ada di jejaring sosial tersebut. Profil palsu itu sendiri sudah dibuat sejak beberapa bulan yang lalu.
Motif tersangka sendiri hingga kini belum jelas meskipun Eric Mazaud mengira ada masalah psikologis atau balas dendam di balik itu. Mazaud menambahkan, bahwa ini adalah sebuah cerita yang sangat modern dimana seseorang memutuskan untuk menciptakan akun Facebook palsu dan mengambil foto dari akun nyata di jejaring sosial tersebut, kemudian membuat seolah-olah akun buatannya tersebut benar-benar ada.













