Biaya Komponen Galaxy S5 Lebih Mahal dari iPhone 5S
Mulai pekan ini, Samsung baru saja meluncurkan smartphone high-end andalan terbarunya, Galaxy S5 di 125 negara termasuk Indonesia dengan harga jual sekitar Rp 8,5 jutaan. Yang jadi pertanyaan ialah, berapa biaya komponen untuk sebuah Galaxy S5? IHS, periset pasar teknologi terkemuka, mempunyai perkiraannya.
Dalam sebuah laporan terbaru yang dirilisnya, IHS memperkirakan, biaya produksi untuk sebuah Samsung Galaxy S5 ditaksir mencapai US$ 256 atau sekitar Rp 2,9 juta. Angka tersebut, diketahui lebih tinggi dari Galaxy S4 yang sebesar US$ 244 dan iPhone 5S yang hanya US$ 199.
IHS menjelaskan, layar 5,1 inci Full HD 1080p Super AMOLED merupakan komponen paling mahal dari sekian banyak komponen yang ada di Galaxy S5. Biaya komponen untuk layar tersebut mencapai US$ 63 per perangkat. Meski demikian, harga tersebut US$ 12 lebih murah dari layar 5 inci pada Galaxy S4.
Samsung pun berhasil meminimalisir biaya komponen untuk DRAM dan flash memory menjadi sebesar US$ 33 per perangkat. Pasalnya, Samsung memiliki fasilitas manufaktur semikonduktor chip sendiri untuk memproduksi kedua komponen penting tersebut.
Yang membuat biaya komponen Galaxy S5 lebih mahal dari Galaxy S4 lantaran Samsung menyematkan sensor pemindai sidik jari dan sensor detak jatung pengguna. Harga komponen untuk sidik jari tak jauh berbeda dengan Touch ID yang ada di iPhone 5S, yakni US$ 15 per perangkat. Sementara sensor detak jantung berbiaya US$ 1,45 per perangkat.
Selebihnya, tidak ada informasi apapun mengenai biaya komponen untuk chipset Qualcomm Snapdragon 801 (opsional Exynos 5422), kamera utama 16 megapixel, baterai, dan sebagainya. Biaya komponen yang dirilis IHS pun, tidak memperhitungkan faktor-aktor lain, seperti biaya riset dan pengembangan, biaya perangkat lunak, serta yang terpenting biaya distribusi dan pemasaran Galaxy S5.
Sumber ReCode