Intel Telan Kerugian US$ 900 Juta dari Chip Mobile
Intel masih terlalu dini untuk masuk ke pasar chip mobile di perangkat tablet dan smartphone. Raksasa semikonduktor nomor satu dunia itu membukukan kerugian operasional di sektor chip perangkat mobile mencapai US$ 900 juta selama kuartal pertama tahun ini.

Kerugian yang diderita Intel tersebut telah anjlok sebanyak 61 persen dibaningkan periode yang sama tahun lalu. Ini mengindikasikan, pihaknya masih belum bisa bersaing dengan sejumlah pemain besar, seperti ARM sebagai arsitektur chip maupun Qualcomm sebagai pemasok.
Kepala Intel untuk wilayah Eropa Utara, Patrick Bliemer pun mengakui, penurunan penjualan chip mobile karena pihaknya masih menjadi perusahaan baru di pasar chip smartphone dan tablet. Meski demikian menurut Bliemer, penurunan ini merupakan bagian dari investasi Intel untuk masuk pasar mobile yang lebih matang. “Ini tak lebih dari semacam jangka pendek untuk berkompetisi,” imbuhnya.
Eksekutif tersebut mengatakan, langkah yang dilakukan Intel saat ini ialah meraih kepercayaan konsumen bahwa pihaknya bisa menjadi penyedia chip mobile, seperti halnya di perangkat PC. Selain itu, pihaknya juga tengah melakukan investasi besar-besaran di bidang penelitian dan pengembangkan sehingga dapat mengeluarkan produk yang tepat.
“Jika Anda melihat pada SoC (Intel) dan tingkat mikroprosesor, kami sangat kompetitif,” ujarnya. “Tahun depan akan ada tingkat yang lebih tinggi mengenai integrasi dengan SoC selanjutnya yang memiliki biaya material yang lebih rendah,”.

Seperti diberitakan sebelunya, Intel masih membukukan laba bersih untuk keseluruhan bisnisnya mencapai US$ 1,9 milyar. Sementara pendapatannya sebesar US$ 12,7 milyar atau naik sekitar US$ 200 juta pada kuartal yang sama tahun lalu. Ini juga menyiratkan, pasar PC yang menjadi basis bisnis PC Intel masih lah stabil pada awal tahun ini.