Mantan CEO Nokia Dapat Posisi Juga di Microsoft
Stephen Elop, mantan CEO Nokia dikabarkan sudah berhasil posisi di Microsft sebagai kepala divisi perangkat setelah Nokia menyelesaikan proses penjualan divisi handset-nya ke Microsoft beberapa hari lalu. Hal ini juga yang merupakan bagian dari reorganisasi sejumlah eksekutif yang dilakukan sang CEO baru Microsoft.
Pengumuman posisi Elop ini memang belum disiarkan secara publik oleh Microsoft. Namun, dalam sebuah email internal ke stafnya, CEO Microsoft, Satya Nadella mengumumkan tentang sejumlah jajaran eksekutif barunya, termasuk penegasan posisi resmi Elop di dalam perusahaan.

“Saya punya kesempatan untuk bekerja sama dengan Stephen, ketika sebelumnya Ia menjadi seorang pemimpin senior dengan Microsoft, yakni sebagai mitra utama selama masa jabatannya sebagai CEO Nokia. Dan lagi dalam beberapa bulan terakhir karena kami telah bekerja melalui tahap awal rencana integrasi,” kata Nadella.
Dalam email tersebut, seperti dikutip dari Cellular News, jabatan resmi yang dipegang Elop ialah wakil presiden eksekutif Microsoft yang langsung mengepalai bisnis perangkat perusahaan. Ini mengingat, Elop punya pengalaman memperkenalkan smartphone windows Phone seri Lumia ke pasar dan memimpin tim di belakangnya.
“Saya berharap bisa bekerja sama dengan Stephen sebagai anggota kunci dari tim kepemimpinan senior dan menyambut karyawan Nokia Device dan Layanan menjadi bagian keluarga Microsoft,” ungkap Nadella.

Elop sendiri sebenarnya sebelum bergabung di Nokia pada September 2010, pernah menjabat kepala divisi bisnis Mirosoft Office periode 2008-2010. Elop juga lah yang ketika di Nokia berhasil menyingkirkan Symbian sebagai sistem operasi mobile utama ponsel Nokia menjadi Windows Phone.
Dan yang terakhir, dirinya membuat Nokia rela menjual bisnis handset-nya ke Microsoft dengan harga US$ 7,2 miliar. Uniknya, setelah bisnis ponsel Nokia diakusisi, Elop pun meninggalkan jabatannya sebagai CEO Nokia dan kembali ke ‘pelukan’ Microsoft. Kala itu, Elop juga sempat digadang-gadang bakal menjadi calon terkuat untuk CEO Microsoft berikutnya guna menggantikan Steve ballmer. Namun nahas, posisi CEO jatuh pada Satya Nadella yang sebelumnya, mengepalai bisnis cloud Microsoft.












