Raksasa IT Bersaing Dapatkan Insinyur Nike FuelBand
Pekan lalu, tersiar laporan, Nike telah memecat 55 dari 77 karyawannya yang tergabung dalam divisi pembuat wearable FuelBand, Digital Sport karena ingin fokus ke software olahraga. Namun siapa sangka, kondisi ini justru dimanfaatkan sejumlah raksasa teknologi lainnya untuk mendapatkan insinyur Nike yang dipecat tersebut.

Akhir Mei nanti, karyawan yang di-PHK akan resmi hengkang dari Nike. Perusahaan teknologi, seperti Nest, Oculus, Microsoft, Apple, hingga Intel siap berlomba guna menampung karyawan yang akan meninggalkan produsen perlengkapan olahraga terbesar di dunia itu.
Nest perusahaan pembuat thermostat canggih yang kini telah dibeli Google senilai US$ 3,2 miliar pada Januari lalu menjadi yang pertama, menawarkan lowongan ke sejumlah karyawan Nike. Pihaknya pun menjanjikan, akan memindahkan sebagian tim divisi Digital Sport Nike ke markasnya di Beaverton, Oregon, Amerika Serikat.
Lalu, Oculus, pembuat headset virtual reality yang dibeli Facebook senilai US$ 2.3 miliar membutuhkan sejumlah insinyur hardware Nike. Terlebih, pihaknya tengah mempercepat finalisasi generasi kedua perangkat dari Oculus Rift, Crystal Cove. Tim dari Nike sendiri dipandang telah memiliki pengalaman bertahun-tahun terhadap pengembangan hardware perangkat wearable.

Strategi yang sama juga tengah dilakukan dua raksasa industri PC yang sedang melirik pasar perangkat wearable, Intel dan Microsoft. Intel sendiri diketahui memang tengah menggarap sejumlah proyek wearable, seperti smartwatch, speaker mini pengukur detak jantung, dan Quark, chip yang bisa disematkan di tubuh manusia. Itu merupakan proyek enam bulan atas instruksi langsung sang CEO Intel sendiri, Brian Krzanich.
Sementara Microsoft, meski belum memiliki langkah besar masuk ke pasar wearable, namun pihaknya sudah menciptakan divisi ‘perangkat baru’. Divisi tersebut nantinya akan fokus pada pengembangan perangkat wearable, seperti Kinect Glasses, headset pintar, dan smartwatch.
Sumber: CNET