Jumlah Pre-Order Redmi Note Mengundang Pro-Kontra
Vendor smartphone asal Tiongkok yang tengah naik daun, Xiaomi, mengklaim bahwa pre-order phablet perdananya yang dirilis akhir Maret lalu, kini telah mencapai 15 juta unit. Jumlah tersebut cukup mengejutkan untuk debut sebuah phablet perdana dari vendor yang masih baru itu.
Jumlah yang diungkapkan Xioami tersebut mengundang pro-kontra pubik di sejumlah media gadget luar negeri ternama. Ini mengingat Xiaomi masih lah vendor baru dan Redmi Note baru dipasarkan di Cina saja.
Sebagai perbandingan, iPhone 5S dan 5C, secara gabungan hanya terjual 9 juta unit saja, seminggu setelah dirilis di beberapa negara. Sementara penjualan Samsung Galaxy 5S dalam periode yang sama dengan iPhone, terjual hingga 15 juta unit di lebih dari 100 negara. Bahkan, jumlah pre-order Redmi Note melebihi hasil penjualan keseluruhan smartphone LG selama kuartal pertama tahun ini hanya 12,3 juta unit.
Setelah ditelusuri lebih lanjut, seperti dikutip dari Phone Arena, ternyata ada hal yang cukup janggal dengan penggunaan istilah ‘pre-order’ yang diumbar Xiaomi. Pihaknya melakukan kesalahan terkait itu sehingga publik bisa salah menafsirkannya.
Biasanya, pre-order itu mengacu pada konsumen yang memesan perangkat yang bakal segera dirilis. Pemesan pun juga mesti membayar terlebih dahulu sesuai harga berlaku. Program pre-order menawarkan harga lebih murah dari harga normal dan diimingi sejumlah bonus menarik. Setelah konsumen selesai melakukan transaksi pre-order, dirinya akan mendapat semacam invoice sebagai tanda bukti pengambilan sewaktu perangkat benar-benar dirilis.
Namun pada kenyataannya, penggunaan istilah pre-order yang dilontarkan Xioami itu bukan hanya konsumen yang benar-benar mentransfer uangnya untuk memesan Redmi Note saja. Perhitungan 15 juta pre-order itu juga mencakup konsumen yang masuk dalam daftar tunggu (waiting-list), tanpa mesti mentransfer uang terlebih dahulu. Konsumen waiting-list itu, biasanya akan mendapatkan informasi lebih lanjut dari pihak Xiaomi, bila pasokan Redmi Note sudah tersedia lagi.
Tidak diketahui pasti memang, apakah itu termasuk bagian dari strategi pemasaran Xiaomi guna menggenjot mereknya termasuk penjualan phablet-nya itu sendiri. Terlepas dari itu semua, Redmi Note memang menawarkan spesifikasi yang cukup mumpuni dengan harga yang jauh lebih murah ketimbang vendor lain.
Redmi Note disokong oleh prosesor octa-core 1.7Ghz dari MediaTek, MT6592 dengan RAM 2GB dan memory internal 16GB. Dengan dapur pacu itu, hasil benchmark Redmi Note di AnTuTu pun berhasil tembus sekitar 28.000 poin. Terlebih, smartphone dengan kamera utama 13MP dan kamera depan 5MP itu hanya dibanderol 999 yuan atau sekitar Rp 1,9 jutaan.